BPNT Disoal, Lansia “Terlantar”

BPNT Disoal, Lansia “Terlantar”

LAIS RU - Setelah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disoal. Kaum lanjut usia (lansia) di Kecamatan Lais, khususnya di Desa Taba Baru masih belum mendapatkan perhatian yang layak. Tidak sedikit lansia yang hidup dibawah garis kemiskinan, belum mendapatkan perhatian khususnya soal sasaran penerima bantuan sosial. Padahal, jumlah lansia disebut masih akan terus meningkat. Informasi terhimpun RU, sedikitnya ada 7 keluarga lansia di desa setempat \"terlantar\" alias tak kebagian bantuan. Baik itu dalam pelayanan kesehatan, maupun mencakup soal kebutuhan ekonomi. Joni, pemuda setempat menilai tingginya angka lansia non bansos bisa menjadi indikator kegagalan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi warga miskin. Meski konstitusi RI telah menyatakan secara tegas bahwa fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara. \"Lansia ekonomi lemah dan perlu mendapatkan dukungan masih menjadi persoalan besar yang harus dituntaskan. Baik pusat, daerah hingga ke level desa. Ini artinya pemerintah telah gagal menjalankan amanat konstitusi. Sebagai bukti, tak sedikit lansia di desa ini yang kategori miskin namun minim perhatian di bidang sosial,\" sesalnya. Dia berpendapat, warga lanjut usia miskin seharusnya diberi ruang soal kesejahteraan. Gelontoran transfer dana pusat, semestinya menjadi kesempatan bagi lansia untuk tetap dalam kondisi baik. \"Bukan malah ditelantarkan seperti ini. Sangat ironis, di masa tua malah tak mendapatkan perhatian,\" akunya. Sementara itu, Dinas Sosial BU melalui TKSK wilayah Kecamatan Lais, Kuswanto menegaskan program untuk lansia sudah jelas. \"Kategori lansia miskin dan masih memiliki tanggungan pendidikan, biasanya masuk dalam program PKH,\" tukasnya. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: