Warning BPK Tak Digubris, Jembatan Kota Lekat Molor

Warning BPK Tak Digubris, Jembatan Kota Lekat Molor

HULU PALIK RU - Pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang dianggarkan melalui APBD tahun anggaran 2019 tampaknya tidak mampu terealisasikan seluruhnya. Salah satunya, pembangunan jembatan Kota Lekat, Kecamatan Hulu Palik. Padahal, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu sempat memberikan \"Warning\" atau peringatan agar seluruh rencana pembangunan daerah segera diselesaikan sebelum habis akhir tahun anggaran. Kondisi ini membuat kekecewaan masyarakat. Meski, secara langsung Bupati Bengkulu Utara, Ir. H Mian belum lama ini telah memberikan alasannya, terkait gagal rampungnya pembangunan jembatan tersebut. Meki, salah seorang warga Desa Kota Lekat mengaku sangat menyayangkan gagalnya pembangunan penghubung antar kecamatan di desanya itu. Ia menilai, tidak ada keseriusan pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan jembatan tersebut. \"Jika memang serius, harusnya pembangunan jembatan itu pengerjaannya harus dimulai di pertengahan tahun. Sehingga, waktu pengerjaannya dan pemesanan materialnya bisa sampai sebelum akhir tahun tiba. Nah, fakta yang terjadi, pengerjaan jembatannya kemarin sudah molor hingga bulan September, baru dimulai. Meski di dalam papan kontrak tertulis di awal Agustus 2019 mulai pelaksanaannya,\" kesalnya. Sementara itu, Yusuf juga mengatakan, jika alasan yang disampaikan oleh Bupati BU beberapa waktu lalu, jelas membuat masyarakat kecewa. \"Apapun alasannya, target pembangunan jembatan tidak bisa rampung sesuai dengan janji yang disampaikan kepada warga dan kami masih tetap terisolir hingga 2020 mendatang,\" kesalnya. Mengulas informasi sebelumnya, Bupati Bengkulu Utara, Ir. H. Mian secara tegas menyampaikan jika pembangunan jembatan Kota Lekat ini terpaksa harus dihentikan kontraknya di tahun 2019 ini dan bakal dilanjutkan lagi pada tahun 2020 mendatang. Ini menuruutnya terjadi lantaran pengiriman kerangka jembatan yang diminta dari Kementerian PU mengalami keterlambatan pengiriman. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: