Diterjang Banjir, Selagan Raya Porak Poranda

Diterjang Banjir, Selagan Raya Porak Poranda

  • Ratusan Rumah Rusak, Bupati DL
MUKOMUKO RU - Wilayah Kecamatan Selagan Raya, masih porak poranda pasca bencana banjir yang terjadi beberapa hari lalu. Banjir terparah, terjadi di Desa Sungai Gading dan Desa Sungai Jerinjing. Data Kecamatan Selagan Raya mencatat, setidaknya ada 163 rumah warga rusak, puluhan hektar tanaman padi, jagung dan cabe terancam gagal penen, ratusan ternak hanyut, hingga berbagai jenis barang berharga milik warga setempat hilang akibat diterjang banjir. Mirisnya, bencana alam terparah yang dialami warga di wilayah Selagan Raya dalam kurun waktu puluhan tahun itu, kurang mendapatkan empati dari Bupati Kabupaten Mukomuko, H Choirul Huda, SH. Ini dibuktikan, hingga Senin (16/12) kemarin, Bupati belum turun ke lokasi untuk melihat warganya yang terkena musibah bencana banjir lantaran masih dinas luar alias DL. “Informasinya, pak bupati masih DL. Tapi pak bupati sudah menginstruksikan OPD untuk bertindak cepat, termasuk memberikan bantuan kepada para korban,” ungkap Camat Kecamatan Selagan Raya, Khairul Saleh, S.KM, ketika dikonfirmasi kemarin. Saat ini, kata camat, warga yang menjadi korban bencana banjir masih bergotong royong memperbaiki rumah yang rusak akibat dihantam banjir. Tidak terkecuali, sebagian warga juga membersihkan lingkungan yang dipenuhi sampah. “Pasca bencana ini, kondisi wilayah kami sungguh memprihatinkan. Rumah tempat tinggal, banyak rusak berat, bahkan ada juga yang bergeser hingga 5 meter dari pondasi. Para korban saling bahu membahu memperbaiki rumah. Semoga bencana ini tidak terjadi lagi,” pintanya. Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, SH, ketika dkonfirmasi kemarin menegaskan, berbagai bantuan makanan untuk para korban, terus mengalir. Hanya saja, pasca kejadian banjir ini, kata dia, pihaknya tidak mendirikan dapur umum. “Kalau dapur umum tidak didirikan karena korban sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi kalau bantuan, baik dari BPBD maupun Dinsos dan pihak lain, sampai saat ini masih mengalir,” terangnya. Syahrizal menambahkan, pihaknya bersama tim masih melakukan pendataan kerugian korban akibat bencana alam tersebut. Jika pendataan selesai, nanti akan disampaikan ke bupati. “Hasilnya akan kita sampaikan kepada bupati. Kita lihat bersama, apakah bupati bakal mengeluarkan keputusan dan menetapkan status bencana atau tidak. Jika menetapkan, para korban bisa diajukan untuk mendapatkan bantuan melalui dana taktis,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: