Kematian Biota Laut Diyakini Tak Berkaitan Dengan PLTU

Kematian Biota Laut Diyakini Tak Berkaitan Dengan PLTU

  • Gimin: Kita Belum Merasakan Dampak
BENGKULU RU - Penemuan biota laut, sepeti Penyu, Ikan, ubur-ubur, dan lobster di wilayah Kelurahan Teluk Sepang diyakini tak ada kaitan dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu berkapasitas 2 x 100 Mega Watt (MW). Ini tak lepas dari hasil laboratorium yang dilakukan Dinas LHK Provinsi Bengkulu yang menunjukkan outlet air pada saluran pembuangan masih memenuhi baku mutu air. \"Dimana pH 8,32, suhu air 35 deratat, dan Dhl 13,5 MS. Tak hanya dari hasil laboratorium yang disampaikan Dinas LHK Provinsi. Bahkan kita juga rutin melakukan uji, dan terbukti tidak ada senyawa kimia berbahaya yang dibuang di saluran pembuangan air bahang,\" ungkap Health, Safety, and Environment (HSE) Enginer PT Tenaga Listrik Bengkulu, Zulhelmi Burhan, Jum\'at (6/12). Tentu saja, lanjut Zulhelmi, secara tidak langsung ini memastikan jika saluran pembuangan tidak mengandung zat berbahaya dan mematikan. \"Kalau berbahaya dan mematikan, pasti tak ada ikan-ikan kecil hidup di area itu. Terkait kematian penyu dan ikan yang ditemukan, kita belum bisa berkomentar terlalu jauh,\" katanya. Mengingat, sambung Zulhelmi, pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium yang dilakukan BKSDA Bengkulu-Lampung. Meski begitu, Ia meyakini kematian penyu dan ikan bukan diakibatkan aktivitas PLTU. \"Yang jelas kita tunggu saja hasil lab dari BKSDA, sehingga nantinya bisa dipastikan penyebab kematian penyu dan ikan,\" ujarnya. Terpisah, Warga RT 14 Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, Gimin mengaku, aktivitas operasi PLTU belum memberikan dampak yang buruk pada masyarakat dan lingkungan sekitar. \"Sejauh ini belum ada mas. Kalau ada itu mungkin bukan gara-gara PLTU, tapi karena biasa kerja di Stockpile Batubara di sekitar sini,\" jelas Gimin. Disinggung kematian Penyu dan Ikan di sekitar area pembuangan air bahang milik PLTU, Gimin mengatakan, sejak 2005 lalu dirinya kerap menemukan penyu dan ikan yang mati di Pantai Teluk Sepang. \"Kematian itu kemungkinan disebabkan aktivitas nelayan yang memasang jaring di tengah laut. Bisa saja ada orang yang mencoba memfitnah PLTU, kalau memang pembuangan air bahang PLTU mematikan, tak mungkin ikan banyak di sana,\" tegasnya. Ditambahkan warga lainnya, Nurhayati, kematian penyu dan ikan bisa saja direkayasa oknum yang tidak senang dengan keberadaan PLTU Bengkulu. \"Kemungkinan penyu sengaja dibunuh dan ikan memang sengaja diadakan dan dibeli dari sejumlah nelayan. Soalnya banyak orang sering berkeliaran ke sana bawa karung dan tidak tau isinya apa. Coba saja pasang kamera CCTV di area itu,\" demikian Nurhayati menyarankan. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: