Petahana Masih Jadi ‘Poros’ Sentral
ARGA MAKMUR RU - Gelanggang Pilkada Bengkulu Utara (BU), masih menempatkan petahana (Mian-Ari,red) sebagai poros utama. Hingga kemarin, belum ada poros baru yang siap melawan petahana dalam Pilkada yang diperkirakan akan digelar 23 September 2020 itu. PDIP dan Nasdem, makin mesra bahkan pentolan kedua partai itu nampak saling dukung. Ari Septia Adinata, menjadi bakal calon wakil bupati terkuat dalam bursa kandidat PDIP. Meski, keberadaan figur alternatif, kabarnya sudah dipersiapkan PDIP. Dia, Buyung Satria, yang secara politik, merupakan figur dari suku Rejang yang menjadi salah satu basis utama politik di daerah ini. Teranyar, Mian pun menjadi pendaftar di bursa penjaringan bakal calon kepala daerah yang dibuka Nasdem. Kandidat yang bakal menggunakan perahu Nasdem pun diprediksi sudah terkunci. Pendeknya, belum ada lawan sepadan yang siap all out menjadi penantang keduanya. Kalau pun ada, agaknya tengah mempersiapkan mental dan materil yang tak sedikit, untuk menjalankan mesin politiknya. Prediksi itu, sempat dibantah oleh politisi PKPI, Pitra Martin. Politisi yang baru duduk kali kedua sebagai legislator di daerah itu, menegaskan keseriusannya. Pitra menegaskan, perlu memberikan warna dalam pesta demokrasi, agar masyarakat betul-betul disuguhkan pada praktik yang mencerminkan semangat demokrasi untuk mendapatkan pemimpin daerah yang dicintai rakyat. \"Sejauh ini, saya sangat serius. Tetap harus dipersiapkan dengan matang tentunya,\" ungkap Pitra kemarin, yang sudah dibayang-bayangi syarat mundur dari dewan ketika mencalonkan diri ke KPU. Baru-baru ini, publik juga disuguhkan adanya figur baru. Kali ini dari kalangan birokrat yakni Dr Rodi. Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang BU dan juga mantan Ketua KPU BU itu, kepada Radar Utara menegaskan keseriusannya masuk ke gelanggang Pilkada. Alasannya simpel, dia ingin adanya figur baru di kontestasi Pilkada untuk memberikan pilihan bagi masyarakat di daerah. Pasalnya, kata Rodi, pesta demokrasi harus digelar secara fair dan memberikan kesempatan kepada siapa pun. Rodi dan Pitra menjadi penjelmaan figur muda yang cukup minim di daerah ini, muncul di gelanggang bergengsi Pilkada. \"Kita ingin memberikan warna baru. Dan hasilnya bagaimana? itu kehendak Tuhan melalui rakyat di TPS nantinya,\" kata Rodi, belum lama ini. Rodi yang juga dibayang-bayangi konsekwensi mundur bukan cuti alias pensiun dini, ketika memilih karir politik itu pun mengaku, siap menerima konsekwensi itu. Nampaknya pria ini tak begitu beban dengan statusnya. Dia hanya menyampaikan, niatannya tulus dari hati dan berikhtiar untuk mendapatkan perahu partai politik. Bahkan, figur muda berdarah Rejang ini pun mengaku siap untuk maju Pilkada di jalur independen. Jalur yang tak mudah itu. Untuk daerah ini, Rodi harus mampu menyediakan foto kopi ktp sebanyak 21 ribu lebih dengan pernyataan tertulis bermaterai 6 ribu, ketika mendaftarkan diri ke KPU. Tahapan yang tengah diburu waktu bersamaan dengan ketidakjelasan dana pilkada itu, berdasarkan PKPU 15/2019, akan dimulai 26 Oktober ini. \"Jika itu jalur saya maka akan saya lakukan. Apapun konsekwensinya,\" ungkap Rodi, santai. Terpisah, Sekretaris DPD Nasdem BU, Daryono, kepada koran ini mengabarkan, proses penjaringan partainya yang akan berakhir 23 Oktober 2019 itu, sudah ada 2 pendaftar. Pertama, ditempati ketua partainya yakni Ari Septia Adinata. Pendaftar kedua adalah Ir H Mian yang tak lain adalah pentolan PDIP BU. Pendaftaran Mian, mendelegasikan Sekretaris DPC PDIP BU, Septa Irawan yang diterima langsung oleh Daryono, kemarin. \"Untuk proses finalnya, termasuk dengan formasi pencalonan, menunggu rekomendasi dari partai,\" tukas Daryono. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: