Omzet Mamang Baso Anjlok

ARGA MAKMUR RU - Badai ekonomi mulai dari sirkulasi keuangan di dinas-dinas yang terkesan tersendat, ditambah lagi dengan anjloknya harga komoditi perkebunan baik karet dan sawit, juga dirasakan para pedagang makanan. Barjo, salah seorang pedagang pangsit yang acap berdagang keliling di dinas-dinas, sejak April hingga kini mengaku omzetnya kian menurun. Dia sendiri bingung dengan kondisi ini. Padahal, kalau biasanya ketika sudah memasuki bulan Juni, omzet jualan basonya melalui pesanan para ASN di dinas-dinas, sudah kencang. Omzet hariannya, bisa mencapai Rp 900 ribu hingga Rp 1,5 juta. Kali ini jauh dari itu. \"Ya mungkin rejekinya lagi segini. Disyukuri aja dulu. Cuma memang, di dinas-dinas aja sampai pemda, sudah lama ini agak kurang pesanan baso,\" ungkap Aziz, yang tengah menunggu pelanggan basonya di auning dekat Kantor PDAM Tirta Ratu Samban, kemarin. Hal serupa juga disampaikan Barjo, \"si mamang dawet ayu\" yang sudah lama \"duet\" dengan Azis dengan kolaborasi pangsit-dawet itu juga menyampaikan hal yang sama. Omzet dawet ayunya tengah lesu. Padahal, dagangan duo mamang yang sudah sangat familiar dengan ASN di lingkungan Pemda BU itu, mengakui orderan para ASN dan masyarakat yang lalu lalang di dalam Kota Arga Makmur itu, menjadi kunci omzet inti setiap harinya. Dengan merosotnya orderan di lingkungan dinas-dinas saat ini, sangat dirasakan olehnya. Dia cuma berharap, suana sirkulasi keuangan di dinas-dinas bisa normal kembali. \"Semoga cepet berakhirlah. Pedagang kecil seperti kami ini, sangat kesulitan dalam situasi seperti ini,\" harapnya memungkas. (bep)

Sumber: