Sawah Mulai Mengering, Petani Turun ke Irigasi
TAP RU - Kemarau panjang yang terjadi sejak 4 bulan lalu mengakibatkan ratusan hektar lahan persawahan di Kecamatan Tanjung Agung Palik mengering. Ini disebabkan debit air sungai yang dialirkan, melalui jaringan irigasi di Desa Sengkuang terus mengalami penyusutan. Ketua Gapoktan TAP, Adiyanto mengatakan, kemarau kali ini pihaknya mengkhawatirkan produksi persawahan di TAP gagal dilakukan. \"Air sawahnya menyusut. Bahkan sebagian sudah kering dan tidak bisa lagi untuk bersawah,\" ujarnya. Menyikapi hal itu, Selasa (17/9/w019), puluhan petani harus turun ke jaringan irigasi untuk gotong royong melakukan pembersihan aliran air. Sehingga, lebih lancar mengalirkan air ke persawahan. \"Debit air sungai sudah menurun. Jadi, mau tidak mau jaringan irigasi harus dibersihkan agar bisa mengalirkan air ke persawahan kami,\" jelasnya. Dalam hal ini, ia juga memprediksi dari 200 hektar lebih lahan persawahan di Kecamatan TAP. Tidak akan ada separuhnya yang memproduksi padi. \"Saat ini saja, sudah banyak yang alih fungsi untuk menjadi lahan tanaman sayur mayur. Bukan hanya karena kekeringan. Namun juga hama padi cukup banyak,\" pungkasnya. (sfa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 208 CJH Asal Bengkulu Utara Dilepas Bupati dari Balai Daerah
- 2 Tim Voli Bengkulu Utara Sabet Emas di POPDA Bengkulu 2024
- 3 Cocok Dikonsumsi Saat Hujan, Ini Manfaat Teh Talua Minuman Favorit Warga Bengkulu
- 4 Ini 5 Manfaat Mengkonsumsi Rendang Cumi Khas Mukomuko Bagi Kesehatan Tubuh
- 5 Jangan Salah, Ternyata Ini yang Menyebabkan Pencairan Banos PKH di Bengkulu Utara Tidak Serempak
- 1 208 CJH Asal Bengkulu Utara Dilepas Bupati dari Balai Daerah
- 2 Tim Voli Bengkulu Utara Sabet Emas di POPDA Bengkulu 2024
- 3 Cocok Dikonsumsi Saat Hujan, Ini Manfaat Teh Talua Minuman Favorit Warga Bengkulu
- 4 Ini 5 Manfaat Mengkonsumsi Rendang Cumi Khas Mukomuko Bagi Kesehatan Tubuh
- 5 Jangan Salah, Ternyata Ini yang Menyebabkan Pencairan Banos PKH di Bengkulu Utara Tidak Serempak