Jalan Terus, Pers Tak Boleh Mati!
BENGKULU RU - \"Apa dasarnya melarang atau menolak, tanyakan itu. Jika tidak ada yang Anda langgar, jalan saja terus,\" demikian ditegaskan Wakil Ketua Dewan Pers, Hendri CH Bangun, saat menjadi pemateri dalam workshop \"Peliputan Paska Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden oleh Media di Bengkulu\" yang digelar di Grage Hotel Kota Bengkulu, Kamis (15/09) kemarin. Dikatakan Pengurus Dewan Pers Periode 2019-2022 ini, workshop serupa bakal digelar di seluruh provinsi se-Indonesia dengan harapan, mampu meningkatkan pemahaman semua pihak khususnya para jurnalis profesional, agar mampu menyajikan informasi serta berita yang berkualitas tanpa melanggar kaedah yang tertuang dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Wartawan senior yang telah menulis dan menerbitkan setidaknya, tiga judul buku itu mengatakan, pers merupakan jembatan informasi yang mampu membentuk opini masyarakat khususnya, dalam peran media untuk menyajikan edukasi bertepatan dengan pesta demokrasi di daerah sehingga masyarakat mampu memberikan hak pilihnya dalam keadaan sadar berdasarkan pilihan hati. Meski demikian, mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia Periode 2008-2013 dan 2013-2018 ini tak menampik, perusahaan pers dihadapkan dengan beberapa tantangan dan persoalan yang kerap berujung pada aduan yang masuk ke meja Dewan Pers. Kondisi inilah, lanjut dia, harus disikapi oleh perusahaan Pers bersama jurnalisnya, dengan tetap mengacu pada kode etik dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, terpercaya dan faktual. \"Media lokal, jangan terpengaruh oleh suasana politik pusat. Kalaupun ada pelanggaran kode etik, Bawaslu akan menyampaikan ke Dewan Pers dan Dewan Pers yang akan menentukan jenis pelanggarannya. Andai medianya bekerja dengan baik maka Pemilu itu akan baik,\" ujar Wartawan Harian Kompas itu, sembari berpesan agar media menjaga kepercayaan publik sehingga masyarakat, tak mudah mengkonsumsi sajian berita hoaks yang berseliwiran di Media Sosial (Medsos,red). Senada dengan pemaparan Anggota Dewan Pers lainnya, Agus Sudibyo. Tokoh muda yang menduduki kursi bidang Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri itu menyatakan, Pers tak boleh mati karena Pers tak pernah dapat digantikan oleh Medsos. Dikatakannya, ke depan, tantangan media Pers semakin berat, sejalan dengan perkembangan teknologi digital dewasa ini. Agus tak menampik, terjadi pergeseran paradigma media, bahkan di luar negeri, media mainstrem saat ini, bukan lagi koran, majalah, TV atau radio tetapi muncul trilogi Nesw Media berupa search enggine, Medsos dan Ikaner atau sejenisnya. \"Maka dibutuhkan regulasi untuk mendukung Pers Nasional agar tetap bertahan dan hidup. Ingat ya, regulasi yang mendukung pers nasional dan kita bukan melarang media atau perusahaan media lain,\" tegasnya, di hadapan para pemimpin perusahaan media se-Provinsi Bengkulu, kemarin. Masih di tempat yang sama, Ketua KPU Provinsi, Irwan Saputra, menyambut baik workshop Dewan Pers serta memberikan apresiasi terhadap kemitraan seluruh media di Bengkulu yang terjaga dengan baik selama penyelenggaraan pesta demokrasi di wilayah bagian Sumatera ini. \"Alhamdulillah, rekan-rekan jurnalis dan media pers di Bengkulu, sangat intens berkomunikasi serta aktif berperan dalam membantu menyukseskan Pemilu. Ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bang Hendri tadi, andai medianya baik maka Pemilu akan baik, ini menjadi catatan penting saya. Dan terbukti, salah satu indikator kesuksesan Pemilu itu, partisipasi pemelih dan di Bengkulu mencapai 85%,\" ujarnya, sembari mengakui, beberapa masukan dan catatan penting menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depan. Workshop sehari penuh ini, diikuti oleh seluruh pimpinan media dan pers se-Provinsi Bengkulu baik media cetak, elektronik maupun media online. Selain membahas perkembangan media belakangan ini, Dewam Pers juga menyoroti beberapa persoalan terkait dengan gempuran media digital serta pengaruh berita hoaks di tengah masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu. Hadir dalam agenda ini, Ketua PWI Bengkulu, Zacky Antoni serta jajaran pengurus lainnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: