Dicari Pasangan Kunci

ARGA MAKMUR RU - Munculnya kandidat kontestan Pilkada BU 2020, otomatis akan memancing sederet nama-nama yang akan menjadi second power, namun berpengaruh tinggi. Contohnya, saat Pilkada kala Imron Rosyadi selaku perwujudan kekuatan Rejang, lantas menggandeng Mian, selaku perwujudan suara Jawa. Pun demikian dilakukan Mian, di Pilkada 2015 lalu, dimana bekas pentolan Garindra itu, menggandeng Arie Septia Adinata yang merupakan pendatang baru, wajah muda sekaligus berdarah Rejang. Prediksi pun muncul kembali, setelah Mian dan Herlianto. Kandidat yang cukup memiliki kans menjadi calon kepala daerah adalah Arie Septia Adinata. Politisi sekaligus \"pilot\" Nasdem BU itu, saat ini memiliki modal awal yakni di posisinya sebagai Wakil Bupati. Meski begitu, Mian yang masih ingin mempertahankan posisinya kembali, terbuka peluang kelanjutan duet Mian-Ari (MARI) atau malah pecah kongsi. Selain ketiga figur di atas, masih ada nama-nama wajah lama seperti Slamet Waluyo Sucipto, yang juga tokoh Jawa, Tantawi Dali Ketua perkumpulan keluarga Seluma Manna Kaur (Semaku) dan Pitra Martin dari komunitas Rejang. Datang lagi wajah baru, seperti Roger yang baru saja memenangi Pilleg 17 April lalu hingga kalangan birokrat, Haryadi yang saat ini tengah di posisi puncaknya sebagai sekda, yang merupakan pejabat eselonering tertinggi di tingkat kabupaten. Pengamat politik Provinsi Bengkulu, Lamhir Syam Sinaga, menegaskan, faktor primordial (kesukuan,red) akan menjadi kajian inti dalam setiap konstelasi politik. Karenanya, kata dia, kandidat selain mesti bermodal secara finansial, untuk menggerakkan mesin politiknya. Sudah pasti melancarkan politik primordial kalkulatif. Setelah itu, kata dia, akan dipadupadankan kembali, dengan poros kekuatan lainnya untuk memperkokoh kekuatan, seperti lintas partai dan juga paguyuban-paguyuban. \"Jadi kalkulasi kandidat sangat penting, karena akan mendukung eksistensi di kalangan sosial masyarakat yang beragam,\" pungkasnya. (**)

Sumber: