Pilkada BU 2020, NU Sudah Tentukan Sikap?
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Kamis 18-07-2019,11:08 WIB
ARGA MAKMUR RU - Arah politik salah satu organisasi besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) Bengkulu Utara (BU), tengah menjadi perbincangan. Bukan hanya, tokoh NU yang sudah terbilang sukses dalam pemilu presiden dan saat ini menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Pelantikan Pengurus Cabang NU atau PCNU di daerah ini, juga tengah menjadi spekulasi publik. Khususnya, para elit politik daerah.
Ketua PCNU BU, Masduki, S.Pd, M.Pd, saat dibincangi Radar Utara soal arah perahu besar NU di kabupaten, mengaku hingga saat ini organisasi yang tengah dipilotinya itu, masih dalam lajur dan jalur organisasi. Pendeknya, kata Masduki, NU di daerah ini masih dalam khitoh organisasi yang bukan parpol, namun lebih melaksanakan politik bernegara.
\"NU tetap berada di tengah-tengah masyarakat,\" kata Masduki, jelang Pelantikan PCNU Masa Khidmat 2019-2024 yang dipusatkan di kediaman pribadi Bupati BU, Ir. H. Mian, kemarin.
Lantas mengapa pelantikan PCNU digelar di kediaman pribadi Bupati BU, persoalan ini pun disampaikan dengan elegan oleh NU. Alasannya, kata Masduki, Mian dalam NU menempati posisi sebagai Mustasyar alias Pembina PCNU BU. Karena itu, lanjut Masduki, masih sangat premature manakala hajat yang baru saja digelar langsung diasumsikan sebagai arah politik. Karena menurutnya, NU hingga saat ini masih berada di tengah-tengah.
\"Saat ini, kita lebih kepada konsolidasi setidaknya 5 ribu nahdliyin, untuk lebih memaksimalkan peranannya dalam perkembangan dan pembangunan di daerah,\" pungkasnya.
SEMENTARA ITU, Konstelasi politik jelang Pilkada Bengkulu Utara (BU) masih adem ayem. Sementara, bisa dikatakan PDIP yang bisa dipastikan akan mengusung calon kuat, sekaligus incumbent, Ir. H. Mian, belum menemukan lawannya dalam pilkada nanti. Beberapa partai atau koalisi partai yang memiliki kans untuk menjadi penantang incumbent, seperti Golkar, Gerindra atau pun Nasdem dan PAN, belum nampak bergeming memproklamirkan kandidatnya.
Ketua DPD Golkar BU, Aliantor Harahap, SE, saat dibincangi soal pencalonan kandidat jelang pilkada, mengaku masih fokus dalam konsolidasi partai. Aliantor juga menegaskan, partainya masih melakukan penggodokan di internal partai. Dia juga tak membeber lugas, siapa-siapa kadernya yang berpotensi maju ke gelanggang pilkada.
\"Kalau ada internal yang siap maju, tentu menjadi prioritas. Namun, tetap melalui mekanisme partai,\" paparnya.
Bagaiamana jika ada kader lain di luar partai? Ali tak menampik kemungkinan itu. Bahkan, kata dia, komunikasi pembuka ke arah sana sudah mulai dilakukan. Tapi masih di tataran penjajakan awal.
\"Toh masih cukup premature juga, kalau membahas saat ini. Cuma, konstelasi politik sangatlah dinamis. Terbuka semua kemungkinan,\" pungkasnya.
Selain Golkar yang diprediksi bakal digaet kandidat, meski harus berkoalisi. Partai Gerindra dan Nasdem dan juga PAN, juga diprediksi bisa menjadi \"kuda hitam\" di pilkada nanti. Di sana ada Herlianto yang melaju mulus dalam Pilleg lalu atau pun Ari Septia Adinata yang saat ini tengah menjabat wakil bupati. Prediksi juga muncul, soal kans duet lanjutan Mian-Arie dalam Pilkada 2020 mendatang. Meski prediksi pecah kongsi pun sangat terbuka dan menjadi poros politik baru.
(bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: