Subuh Membara, Rumah Personel TNI Dilahap Api

Subuh Membara, Rumah Personel TNI Dilahap Api

  • Diduga korsleting listrik
ARGA MAKMUR RU - Byar pet listrik yang terjadi sejak Minggu malam bersamaan dengan hujan dan angin, diduga menjadi faktor utama si jago merah kembali mengamuk. Senin (9/7) sekitar Pukul 03.45 WIB, kebakaran hebat yang nyaris melahab habis bagian dalam dan atap bangunan rumah milik G Simanjuntak di RT 1 Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur Bengkulu Utara (BU). Kebakaran yang diduga dipicu oleh arus pendek listrik (korsleting listrik,red) itu, nyaris memakan korban, jika Friska Idalin (35), istri dari G Simanjuntak dan ketiga anaknya, tak berhasil menyelamatkan diri dalam kepulan asap tebal saat kejadian itu. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian materil yang dialami korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Dinas sosial BU, menjadwalkan hari ini, akan meninjau lokasi kebakaran. Kronologi terhimpun di lapangan, musibah kebakaran yang baru mulai dirasa sekitar Pukul 04.15 WIB itu, diketahui pertama oleh Friska, saat mencium bau asap yang menyelimuti area dalam rumah. Tak berfikir lama, ibu 3 anak itu langsung menyelamatkan diri bersama dengan anak-anaknya. Hanya saja, api yang nampak dari beberapa sudut ruangan itu terus mengamuk hebat, hingga sulit dikendalikan dan dengan cepat malahap seisi rumah hingga membuat ambruk hampir seluruh bagian atap rumah. Kondisi ini memancing respon warga sekitar dan melakukan penyelamatan harta benda meski tak banyak yang bisa diselamatkan. Amukan si jago merah itu dengan cepat meluluhlantakkan seisi rumah korban dan menjadi detik-detik histeris bagi keluarga korban lantaran melihat amukan api yang begitu cepat memakan bangunan rumah dan harta benda di dalamnya. Api baru berhasil dipadamkan oleh petugas damkar yang berhasil mengendalikan amukan si jago merah sekitar Pukul 05.45 WIB. Saat kejadian, Friska yang diketahui ASN di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) BU itu, hanya bersama dengan 3 anaknya. Sang suami, G Simanjuntak yang tak lain merupakan perwira TNI, diketahui tengah bertugas di Pusat Intelijen Angkatan Darat (Pusintelad) di Jakarta. Simanjuntak sendiri bertugas di Kodim 0423 BU sebelum mengikuti sekolah perwira. Kapolres BU AKBP Ariefaldi Warganegara, SH, SIK, MM melalui Kasat Reskrim, AKP Jerry Nainggolan, SH, SIK, kepada koran ini mengakui, dari hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh personelnya, kebakaran yang melahab habis bagian dalam rumah itu, diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Pantauan Radar Utara, listrik PLN memang sejak Minggu malam, sempat byar pet beberapa kali bersamaan dengan guyuran hujan yang disertai angin. \"Dugaan sementara, korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, kerugian yang terjadi ditaksir ratusan juta rupiah,\" tegasnya. Di tempat berbeda, Dandim 0423 BU, Letkol Arh Ari Trisenta Nursanto, S.Sos, M.Si, saat dikonfirmasi Radar Utara, membenarkan korban kebakaran itu merupakan personel TNI aktif yang sempat bertugas di Kodim 0423 BU. Dandim menjelaskan, G Simanjuntak saat bertugas di BU menempati divisi intelijen yang kemudian mengikuti sekolah khusus perwira. \"Saat ini yang bersangkutan tengah bertugas di Pusintelad, Jakarta,\" pungkasnya. Dokumen Penting Berhasil Diselamatkan SEMENTARA itu, Kepala Desa Rama Agung, Putu Suriade mengisahkan, informasi yang dihimpunnya di lapangan menyebutkan, kebakaran diawali dengan adanya ledakan yang diduga berasal dari televisi dan menimbulkan api sehingga dengan cepat menyambar ruangan dalam rumah beserta isinya. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena hampir semua perabot tidak bisa diselamatkan, hanya menyisakan satu buah mobil jenis jeep dan sepeda motor serta beberapa perhiasan dan dokumen penting. \"Kejadian sebelum subuh dan beruntung tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian materi cukup banyak,\" terang Kades. Dalam rumah, kata Kades, dihuni oleh 4 orang yakni ibu beserta tiga orang anaknya, atas nama Frasnsiska Indalin Boru Saragi yang diketahui merupakan ASN di lingkup Pemkab BU, serta tiga anaknya LV (8 tahun) masih bersekolah di SD setempat, AP (5 tahun) siswa TK dan MS (3 tahun), sementara sang kepala keluarga yang merupakan anggota TNI tengah melaksanakan tugas diluar daerah. \"Mereka sudah lama tinggal dan untuk sementara, akan numpang di rumah saudaranya yang berada dekat lokasi kejadian,\" tambahnya. Saat RU mengkonfirmasi mengenai dinas tempat Fransiska mengabdi sebagai ASN yang sempat di sekolahkan oleh Pemkab BU ke UGM di Yogyakarta itu. Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) BU, Milono, S.Sos, SKM, MM mengaku, belum mengetahui secara pasti OPD tempat korban berkerja. \"Kami kurang tahu dinas mana karena kami baru mendapat kabar kebakaran di Desa Rama Agung, sebatas itu,\" terang Milono, saat dikonfirmasi pukul 10.30 WIB siang kemarin. (bep/mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: