Panen Menurun, Harga Kopi “Lesu”

Panen Menurun, Harga Kopi “Lesu”

PADANG JAYA RU - Petani sentral kopi di Desa Tanah Hitam, Kecamatan Padang Jaya kini tengah meradang. Sejak tiga tahun terakhir, harga kopi lokal terus mengalami penurunan. Tak hanya dibuat lesu akibat harga jual. Produksi panen pun turut mengalami penurunan drastis. Kepala Desa (Kades) Tanah Hitam, Ikhwan Zuhri menyampaikan, meski tidak dapat merincikan secara keseluruhan. Namun luas kebun kopi yang memang sentral dan menjadi icon desanya, mencapai ratusan hektare. Ia mengaku, hasil pendapatan petani kopi terus mengalami penurunan sejak 3 tahun terakhir. \"Di wilayah sentral kopi seperti Kabupaten Kepahiang. Harga jual masih menguntungkan petani. Namun harga jual di daerah jauh berbeda. Biasanya normal Rp 20 ribu per kilogram, di sini hanya dihargai Rp 16 ribu per kilogram,\" ungkapnya. Ia mengatakan, hasil panen hanya dapat menutupi kebutuhan dan biaya produksi kebun. Namun demikian, kualitas kopi asal Desa Tanah Hitam tetap terjamin. \"Hanya ada satu toke atau pengepul di daerah. Mungkin kondisi ini yang menyebabkan harga jual belum mengalami kenaikan,\" sambungnya. Lebih jauh, kondisi cuaca pun mempengaruhi hasil panen. Jika musim hujan seperti sekarang, kopi akan gugur dengan sendirinya. \"Sejauh ini sebagian hasil petani masuk mengandalkan produksi olahan kopi trabas,\" tandasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: