Buntut Pelarangan, Nelayan Trawl Aksi Blokir Jalan

Buntut Pelarangan, Nelayan Trawl Aksi Blokir Jalan

BENGKULU RU - Puluhan nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat hela (Trawl) di kawasan Pulau Baai, Rabu (7/3) mengelar aksi blokir Jalan Rustandi Kecamatan Kampung Melayu. Menariknya, aksi yang juga diikuti para istri dan anak-anak nelayan trawl tersebut, merupakan buntut dari pelarangan beroperasinya kapal dengan menggunakan alat tangkap trawl. Dalam aksi pemblokiran jalan yang dipusatkan di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai. Puluhan nelayan trawl menuntut pemerintah agar memperbolehkan nelayan trawl kembali melaut. Karena dengan pelarangan trawl tersebut, secara langsung telah merusak mata pencaharian nelayan. Dalam kesempatan itu juga para nelayan mendesak agar Pejabat di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi menemui mereka. \"Pelarangan terhadap penggunaan alat tangkap trawl oleh pemerintah telah membuat keluarga kami terlantar, lantaran tidak ada sumber penghasilan. Maka dari itu kami berharap agar tetap diperbolehkan meluat, atau paling tidak berikan solusi secepatnya. Jika tidak ada solusi, besar kemungkinan kami kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak lagi,\" kata salah satu nelayan, Masudi. Ditambahkan nelayan lainnya, mereka bersedia mengganti alat tangkap sewaktu bantuan dari KKP sudah diterima. Namun dalam jangka waktu tiga bulan kedepan, pihaknya diperbolehkan pergi melaut. \"Yang kami butuhkan saat ini solusi, agar kami tetap ada penghasilan. Sekarang lihat saja, nelayan dilarang pergi melaut. Kalau memaksa ke laut, nelayan tradisional marah,\" sesalnya. Sementara itu, Wakapolda Bengkulu, Kombes Pol. Djoko Widjanarko, SH, MH yang terjun langsung memantau jalannya aksi menyampaikan, bakal berupaya memfasilitasi pertemuan 2 kubu nelayan. \"Termasuk juga pihak DKP, yang semata-mata untuk mencari solusi dalam masalah ini. Besok silahkan kumpul di Mapolda Bengkulu, sampaikan apa yang diinginkan,\" kata Djoko. Sayangnya, langkah Wakapolda yang berniat menegahi malah membuat istri nelayan trawl sempat marah-marah, lantaran mereka menginginkan solusinya segera. \"Saya berharap jangan dulu merasa kalah. Semua pasti ada solusinya. Yang jelas saya berharap pemblokiran jalan ini dibuka, dan kita pun bisa duduk bersama membahasnya,\" singkatnya. Beberapa waktu kemudian barulah para nelayan yang sudah ditenangkan Wakapolda langsung membuka pemblokiran jalan, yang sebelumnya sempat membuat kemacetan arus lalu lintas, baik dari arah menuju Pulau Baai atapupun dari arah sebaliknya. Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA saat dikonfirmasi terkait aksi pemblokiran jalan yang dilakukan nelayan trawl tersebut mengaku akan segera mencari solusi terbaik bagi para nelayan. \"Pasti nanti kita carikan solusi secepatnya, supaya nelayan trawl tetap bisa mencari sumber penghasilan,\" singkat Rohidin. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: