Kulit Membengkak, Tak Bisa Tidur Tanpa Obat

Kulit Membengkak, Tak Bisa Tidur Tanpa Obat

TAK ada yang tahu apa yang akan dialami setiap manusia sedetik atau semenit kemudian, itulah yang dirasakan oleh Agus Prianto, 32 tahun. Awalnya merasa baik-baik saja, badan sehat, segar dan bugar, tiba-tiba sejak 6 tahun lalu ia merasa badannya mulai sakit dan lemas dengan kondisi kulit di lengan tangan bengkak dan membolong bahkan tampak berisikan seperti nanah. Pihak keluarga, belum mengetahui jenis penyakit itu begitu juga dengan tim medis. Sehingga ia kembali pulang ke rumah. Bagaimanakah kisah Agus Prianto? Simak Laporan Berikut; YETI KHUPRIATI - ARGA MAKMUR SETELAH mendapatkan informasi dari warga terkait kondisi Agus Prianto atau lebih akrab disapa Anto, Radar Utara mencoba menyambangi di kediaman orangtuanya di Desa Karang Anyar II Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Saat di rumah Anto, Ayahnya Jafri, 60 tahun, menyambut dengan sangat hangat, seketika itu pula ia memanggil anak ke-2 nya itu untuk ke luar rumah. Anto terlihat sangat kurus, matanya cekung dan lemas. Bagaimana tidak, selama beberapa bulan ini ia tidak tidur, terkecuali jika meminum obat tidur. Tidak hanya sulit tidur, makan pun ia tak berselera, ia hanya makan sekedarnya saja, satu kali sehari. Saat itu, Anto mulai menceritakan kisahnya, hal itu berawal ketika ia masih duduk di kelas 3 (tiga) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimana waktu itu ia tergolong anak yang aktif, sehingga sering memanjat pepohonan bersama dengan temannya. \"Waktu itu, kami manjat pohon kelapa, ternyata saya terjatuh sekitar 4 meter, saya tidak langsung menceritakan pada orangtua karena takut dimarah. Namun lama kelamaan sangat terasa sakit, akhirnya saya ceritakan pada orang tua dan saya dibawa untuk diurut, namun ternyata belum ada perbaikan, akhirnya saya dibawa berobat ke Padang Sumatera Barat, di sana saya dioperasi, karena di sini dulu tidak ada dokter spesialis, termasuk di Bengkulu juga dulu tidak ada dokter spesialisnya,\" jelas Anto sambil merunduk. Setelah dioperasi tahun 2000 lalu, ia merasa sembuh tetapi ternyata sekitar 6 tahun lalu, tangannya ada komplikasi, seperti benjolan dan ada bisulnya. Awalnya di tangan kanan, sembuh dan akhirnya ke tangan kiri. Ini yang ke IV kali yang ia rasakan benjolan tersebut dan rasanya sudah sangat sakit. \"Sakit mbak, saya tidak bisa berbuat apa-apa, keluarga membawa saya kembali ke RSUD Arga Makmur. Setelah dirontgen, tidak ada apa-apa dengan tulang saya, kata dokter penyakit saya sejenis bisul. Kami pulang dan mencoba pengobatan alternatif, ternyata belum juga ada perubahan,\" kata suami dari Januarti Febriana dan ayah dari Riski, 6 tahun ini. Anto sebelumnya bekerja sebagai buruh cuci kendaraan roda dua, namun lantaran penyakit ini ia pun tak bisa mencari nafkah kembali. Sebenarnya, Anto bersama istri dan anak-anaknya tinggal di Hazairin, namun berinisatif tinggal bersama orangtua Anto untuk sementara sampai kondisi cukup membaik. Untuk jaminan kesehatan, Januarti istri Anto mengaku sudah memiliki Kartu BPJS kelas 3, pihaknya sudah mengurus beberapa hari ini dan baru saja keluar kartu dari kantor BPJS. \"Kartu BPJS ada mbak, kami baru saja urus, rencananya nanti mau check kembali ke rumah sakit. Terus terang, kami bingung mbak, suami saya ini sakit sudah cukup lama tetapi belum juga diketahui apa penyebabnya, kami benar-benar berharap jika ada yang tahu agar bisa memberitahu kami,\" tandasnya. Direktur RSUD Arga Makmur, dr Jasmen Silitonga, SpKK, M.Kes, ketika dikonfirmasi Radar Utara mengaku siap menerima pasien darimanapun yang hendak memeriksakan kondisi kesehatannya. \"Silahkan datang ke RSUD, kami siap menerima, kami tidak pernah menolak pasien baik itu yang punya kartu BPJS atau tidak, silahkan datang dan kami siap memberikan pelayanan yang terbaik,\" demikian Jasmen. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: