Hidup Sebatang Kara, Wajah Dikerumuni Belatung

Hidup Sebatang Kara, Wajah Dikerumuni Belatung

  • Nenek Rupiah, Penderita Penyakit Misterius
Sudah hampir 2 Tahun lamanya, Rupiah menahan rasa sakit di bagian wajah. Berbagai upaya pun telah dilakukan demi menyembuhkan penyakit yang tergolong misterius. Hanya saja, harapan untuk sembuh berubah menjadi malapetaka. Dengan kondisi ekonomi lemah, dirinya yang saat ini menginjak usia 68 Tahun pun harus bersabung nyawa dengan bagian wajah atas yang dikerumuni belatung. Bagaimana kisah hidup nenek Rupiah dengan penyakitnya yang membuat miris ini? Simak laporan berikut: JHONY ISKANDAR - AIR PADANG RUMAH semi permanen, dengan ukuran 6x6 meter menjadi satu-satunya tempat tinggal nenek renta asal Desa Padang Kala, Kecamatan Air Padang. Di sudut belakang rumah, tampak tumpukan kayu yang selama ini dikumpulkan Nenek Rupiah. Sementara, di dalam rumah tak terlihat harta benda yang cukup berharga. Begitulah gambaran kondisi kehidupan Nenek Rupiah saat ini. Meski serba dalam keterbatasan dan tengah mengidap penyakit aneh ini, raut wajah Nenek Rupiah tidak sedikitpun memperlihatkan kesedihan. Sembari menikmati secangkir kopi yang disuguhkan oleh Nenek Rupiah, saya bersama Plt Camat Air Padang, Ambang Eswari, S.KM, M.Kes, mendengar dirinya pun berkisah perjalanan hidupnya selama \"menikmati titipan\" yang kuasa. Diurainya rambut yang tampak telah memutih, Nenek Rupiah bercerita sebelum mengidap penyakit misterius ini, Rupiah yang hanya tinggal seorang diri masih mampu mencari nafkah dengan bekerja membantu membersihkan kebun warga. Namun saat ini, jangankan untuk biaya pengobatan, untuk makan sehari-hari saja, nenek ini hanya menunggu belas kasih tetangga sekitar. Awal mula dirinya mengidap penyakit misterius ini pada tahun 2014 silam. Sebelum berubah menjadi penyakit aneh, awalnya hanya berupa benjolan yang berada tepat di samping hidung kiri. Lama-kelamaan, benjolan itupun semakin membesar. \"Sudah dibawa kemana-mana nak, tetapi tetap tidak sembuh,\" keluhnya sembari menahan sakit. Hanya saja, ketika itu lantaran sudah merasakan sakit, dirinya lantas dibawa ke rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu guna melakukan pemeriksaan medis. Anehnya, dari hasil diagnosa medis, tidak ada vonis penyakit serius pada bagian wajah. Lantaran yakin dengan hasil pemeriksaan dokter, dirinya pun meminta untuk pulang. Hari berganti bulan dan benjolan itupun semakin membesar. Warga yang menaruh rasa iba kembali melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu pengobatan dirinya. Setelah uang dirasa cukup, dirinya kembali dirujuk ke RSUD Kota Arga Makmur. Sayangnya, meski telah 2 kali menjalani pengobatan, tetap saja diagnosa medis bukanlah penyakit. Lantaran tidak memiliki biaya untuk berobat, dirinya pun pasrah dengan kondisi kesehatannya. Tanpa diduga, benjolan itupun mengeluarkan bau menyengat, hingga dikerumuni belatung. Kini, dirinya hanya bisa berdoa sembari berharap adanya uluran tangan dermawan demi kesembuhan dirinya. \"Tentu biaya pengobatan tidaklah sedikit nak. Untuk makan sehari-hari saja, nenek sudah susah nak. Biarlah nenek iklaskan kepada sang pencipta. Jikapun sembuh, itu memang harapan nenek. Namun jika tidak, itu sudah kehendak yang diatas. Karena maut, bukan manusia yang mengaturnya nak. Diusia senja, hanya ibadah dan doa yang mengiringi setiap langkah kaki nenek,\" katanya. Sementara itu, Ambang mengaku prihatin akan kondisi Nenek Rupiah yang memang tinggal seorang diri. Dirinya jugs berharap, adanya bantuan demi membantu meringankan beban hidup nenek renta tersebut. \"Seraya berdoa, kami juga akan berupaya mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi membantu nenek Rupiah Semoga nenek Rupiah selalu diberikam kesabaran dan ketabahan,\" ungkapnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: