RADARUTARA.ID - Di era digital saat ini, kebutuhan akan gadget semakin meningkat, terutama di kalangan mahasiswa.
Selain untuk keperluan akademik, perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet juga penting untuk menunjang kehidupan sosial dan hiburan.
Namun, dengan harga gadget yang semakin tinggi, banyak mahasiswa yang mencari cara untuk bisa memiliki perangkat canggih tanpa harus menguras tabungan mereka.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh bank adalah program cicilan.
Lalu, apakah cicilan bank untuk pembelian gadget ini benar-benar menguntungkan bagi mahasiswa? Atau justru bisa menjadi beban finansial yang lebih besar?
Program cicilan bank memang menawarkan kemudahan dalam pembelian gadget.
Sebagai contoh, bank-bank besar sering kali menawarkan skema cicilan dengan bunga rendah atau bahkan tanpa bunga untuk jangka waktu tertentu.
Bagi mahasiswa, ini bisa menjadi cara yang praktis untuk memiliki gadget terbaru tanpa perlu membayar secara penuh di awal.
Dengan cicilan bulanan yang lebih terjangkau, mahasiswa dapat lebih mudah mengelola keuangan mereka.
Selain itu, cicilan juga memberikan fleksibilitas dalam menentukan jangka waktu pembayaran.
Beberapa bank bahkan menawarkan tenor hingga 12 bulan atau lebih, yang memungkinkan mahasiswa untuk memilih periode yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Dengan skema cicilan, mahasiswa tidak perlu menunggu lama untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk membeli gadget, sehingga kebutuhan akan perangkat bisa segera dipenuhi.
Meskipun cicilan terdengar seperti solusi yang menarik, mahasiswa juga harus berhati-hati terhadap bunga dan biaya tambahan yang mungkin dikenakan.
Beberapa bank memang menawarkan cicilan tanpa bunga untuk periode tertentu, tetapi setelah masa promosi berakhir, bunga dapat langsung dikenakan dengan tingkat yang cukup tinggi.
Hal ini bisa berisiko menambah beban keuangan mahasiswa yang sedang belajar mengelola uang.