Sedangkan, Tabungan Pendidikan menyesuaikan dengan kemampuan penabung.
Pencairan dana juga bisa disesuaikan dengan jangka waktu yang sudah dipilih nasabah pada saat awal pembukaan tabungan.
Asuransi Pendidikan memiliki manfaat untuk mencegah anak putus sekolah lantaran orang tua sudah tidak bisa mencari nafkah, contohnya seperti meninggal dunia atau cacat total.
Tetapi, Asuransi Pendidikan memiliki risiko investasi jika asuransi pendidikan disertai unit link/PAYDI.
Investasi Asuransi Pendidikan dapat mengalami kenaikan dan juga turun sesuai dengan kinerja pasar.
Jauh Berbeda dari Asuransi Pendidikan, Tabungan Pendidikan malah memiliki risiko yang cukup kecil dan cenderung lebih aman.
Hal ini dikarenakan manfaat berupa bunga dan simpanan sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama nilainya tidak lebih dari Rp2 miliar.
Sementara jika lebih dari batas penjaminan LPS, bisa dilakukan dengan memecah ke beberapa bank.
Penting untuk diingat jika keberhasilan Asuransi Pendidikan tergantung dari perhitungan biaya pendidikan anak yang direncanakan oleh orang tua.
Jika biaya pendidikan tidak sesuai dengan biaya sekolah anak, maka pencairan dana tidak akan mampu memenuhi biaya pendidikan anak.
Maka dari itu, sangat penting untuk memperhatikan berbagai hal sebelum memutuskan berasuransi.