Kue keranjang dipakai sebagai sesaji pada persembahyangan leluhur selama pada tujuh hari jelang tahun baru Imlek.
Dan, tradisi kue keranjang tersebut dilakukan sampai sekarang ini.
Makna Kue Keranjang:
Kue keranjang bulat tak berujung melambangkan terikat yang tanpa batas.
Sehingga berarti keluarga yang merayakan Imlek selalu rukun dan bersama sepanjang tahun.
Membagikan kue keranjang saat perayaan Imlek melambangkan rezeki dan kemakmuran.
Kue keranjang diharapkan membawa berkah dan kemakmuran bagi si pemberi maupun penerimanya.
Selain itu, juga sebagai simbol saling tolong menolong.
Sedangkan teksturnya yang lembut dan kenyal melambangkan keuletan, kegigihan, dan daya juang tinggi.
Tekstur ini berarti persaudaraan semakin erat dan menyatu setahun ke depan.
Kue keranjang yang bertahan lama berarti hubungan yang awet dan berkualitas.
Rasa manisnya berarti sukacita atau kegembiraan dalam hidup.
Kemudian, susunannya yang bertingkat dan mengerucut mempunyai arti rezeki dan kemakmuran semakin meningkat.
Selanjutnya, proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama bermakna sabar, kegigihan, keuletan, daya juang, keteguhan hati dalam menggapai sesuatu yang diinginkan.
Sehingga mampu memperoleh hasil maksimal dan terbaik.