Penemuan Bersejarah, Jejak Kaki Manusia Berusia 115.000 Tahun Mengungkap Kisah Migrasi Awal di Jazirah Arab

Minggu 12-01-2025,15:53 WIB
Reporter : Lia Junita
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Sebuah penemuan arkeologis yang menakjubkan di Arab Saudi telah memberikan bukti baru tentang sejarah migrasi manusia purba.

Jejak kaki yang ditemukan di dasar danau kuno di Gurun Nefud bagian barat pada tahun 2017 diperkirakan berusia sekitar 115.000 tahun, menjadikannya salah satu bukti tertua keberadaan Homo sapiens di Jazirah Arab.

Tujuh jejak kaki yang teridentifikasi ini ditemukan berdampingan dengan jejak-jejak hewan prasejarah, memberikan gambaran yang kaya tentang kehidupan di wilayah tersebut sebelum datangnya Zaman Es.

Para peneliti meyakini bahwa jejak-jejak ini merupakan bukti kehadiran Homo sapiens, berdasarkan ukuran dan karakteristiknya yang lebih sesuai dengan manusia modern awal dibandingkan dengan Homo neanderthalensis.

Penemuan ini memiliki signifikansi khusus dalam konteks teori "Out of Africa", yang menjelaskan bagaimana manusia modern bermigrasi dari Afrika sekitar 200.000 tahun lalu.

Jazirah Arab berperan sebagai jembatan darat strategis yang menghubungkan Afrika dengan Asia, memungkinkan penyebaran manusia purba ke berbagai belahan dunia.

Lokasi penemuan, yang dahulu merupakan dasar danau, menyajikan gambaran ekosistem yang sangat berbeda dari gurun gersang yang ada sekarang.

Para ilmuwan menemukan jejak-jejak berbagai hewan seperti gajah, unta, dan antelop di sekitar jejak kaki manusia, menunjukkan keberadaan lingkungan yang lebih subur dan beragam pada masa itu.

Yang menarik, tidak ditemukan bukti aktivitas perburuan seperti peralatan atau bekas-bekas pada tulang hewan di lokasi tersebut.

Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa area danau tersebut hanya dikunjungi secara singkat, kemungkinan sebagai tempat untuk mendapatkan air minum.

Kondisi preservasi jejak kaki yang baik juga mengindikasikan bahwa jejak-jejak tersebut terbentuk dalam periode waktu yang sangat singkat, mengingat jejak di lumpur biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari.

Lebih dari sekadar bukti kehadiran manusia, penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang kondisi lingkungan dan iklim pada masa itu.

Keberadaan danau dan beragam fauna menunjukkan bahwa wilayah Arab Saudi pernah memiliki iklim yang jauh berbeda dari kondisi gurun yang ada sekarang.

Hal ini juga menandai periode sebelum perubahan iklim drastis yang terjadi menjelang Zaman Es.

Penemuan ini mungkin juga merekam momen-momen terakhir migrasi manusia melalui wilayah tersebut sebelum perubahan iklim mengubah lanskapnya secara dramatis.

Kategori :