Proses ini kemudian berlanjut dengan pengendapan karbonat di lautan yang akhirnya membentuk batu kapur, menciptakan siklus karbon yang fundamental bagi kehidupan.
Perubahan komposisi atmosfer yang terjadi akibat proses ini sungguh revolusioner.
Penurunan kadar karbon dioksida yang diimbangi dengan peningkatan kadar oksigen menciptakan kondisi yang mendukung evolusi makhluk hidup lebih besar, termasuk hewan dan serangga.
Bahkan, dampak dari proses ini masih dapat dirasakan hingga saat ini dalam bentuk iklim modern yang kita kenal.
Sebelum penemuan di Cairo, para peneliti telah lebih dulu mengenal hutan fosil di Gilboa, New York, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Cairo.
Sejak tahun 2010, penelitian di tambang Gilboa telah mengungkap keberadaan akar pohon purba berusia 328 juta tahun.
Namun, struktur akar di Gilboa menunjukkan karakteristik yang lebih primitif, dengan pertumbuhan yang terbatas di permukaan tanah, meski sudah menunjukkan sifat berkayu.
Penemuan hutan purba Cairo ini bukan hanya memberikan pemahaman tentang sejarah evolusi kehidupan di Bumi, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana ekosistem purba berperan dalam membentuk kondisi planet yang kita huni saat ini.
Keberadaannya menjadi pengingat akan kompleksitas dan keterhubungan setiap elemen dalam perjalanan panjang evolusi Bumi.