RADARUTARA.ID- Sebuah temuan mengejutkan terungkap dari hasil investigasi yang dilakukan oleh gabungan organisasi Heat Initiative dan ParentsTogether Action bersama tim peneliti kesehatan anak.
Dalam pengamatan intensif selama 24 jam terhadap aplikasi-aplikasi di App Store, mereka menemukan fakta yang mengkhawatirkan tentang ratusan aplikasi yang diklaim aman untuk anak-anak.
Investigasi ini mengungkap lebih dari 200 aplikasi yang meski diberi label "aman untuk anak" dengan kategori usia 4+, namun sebenarnya mengandung konten yang sangat tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak.
Yang lebih mengkhawatirkan, total unduhan dari aplikasi-aplikasi bermasalah ini telah mencapai lebih dari 550 juta kali, menunjukkan betapa luasnya paparan konten berbahaya ini pada anak-anak.
Tim peneliti memfokuskan pengamatannya pada aplikasi-aplikasi dalam kategori berisiko tinggi yang memiliki rating usia 4+, 9+, dan 12+.
Kategori ini mencakup berbagai jenis aplikasi seperti platform chatting (termasuk chatting dengan AI dan orang asing), aplikasi kecantikan dan diet, perangkat lunak pembuka akses internet tanpa filter, serta berbagai game.
Hasil temuan detail menunjukkan adanya 24 game dengan konten seksual dan 9 aplikasi chatting yang mencurigakan, namun kesemuanya masih diberi label aman untuk anak-anak.
Lebih lanjut, ditemukan 40 aplikasi yang berfungsi sebagai pembuka akses internet tanpa batasan, 75 aplikasi terkait kecantikan dan penurunan berat badan, serta 28 game bertema kekerasan dan kriminal.
Dari sekitar 800 aplikasi yang diteliti, beberapa kategori menunjukkan kecenderungan lebih tinggi dalam kesalahan penentuan rating usia.
Menariknya, untuk aplikasi chatting dengan orang asing dan game tertentu, sebagian besar sudah tepat diberi rating 17+.
Namun, hampir seluruh aplikasi penurunan berat badan dan pembuka akses internet justru diberi rating 4+, yang jelas sangat tidak sesuai untuk anak-anak seusia itu.
Temuan ini mendorong tim peneliti untuk mendesak Apple mengambil langkah lebih tegas dalam mengamankan App Store bagi pengguna anak-anak.
Mereka merekomendasikan agar Apple menerapkan sistem verifikasi rating usia yang lebih ketat dengan melibatkan pihak ketiga independen sebelum aplikasi dirilis ke publik.
Selain itu, proses penentuan rating usia juga dituntut untuk lebih transparan agar konsumen dapat membuat keputusan yang lebih informative dalam memilih aplikasi untuk anak-anak mereka.
Investigasi ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk lebih waspada dalam memilih aplikasi yang diunduh untuk anak-anak mereka.