Dengan bantuan para jin dan makhluk halus, ia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas itu.
BACA JUGA:Gabungan Timun dan Minyak Esensial Dijamin Bisa Buat Wajahmu Cerah Bersinar
BACA JUGA:Pengen Merasakan Minuman Ajaib yang Kaya Manfaat, Wajib Rasakan Jus Kurma Dicampur Apel
Malam berlalu dan Bandung hampir menyelesaikan candi ke seribu ketika Roro Jonggrang, yang merasa terjebak, merencanakan suatu trik.
Ia memerintahkan para pelayannya untuk menggiling padi dan membuat suara yang bising, seolah pagi telah tiba.
Ketika ayam berkokok, Bandung Bondowoso, yang percaya bahwa waktu telah habis, marah dan kecewa karena ia tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut.
Dalam kemarahan dan kekecewaannya, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung.
BACA JUGA:Apasi Arti Asmaraloka? Berikut Ini Pengertian dan Penjelasannya Secara Mendalam
BACA JUGA:Menjaga Warisan Budaya, Ini 3 Upacara Adat yang ada di Provinsi Bengkulu
Patung tersebut kini menjadi simbol cinta yang abadi meskipun terpisah oleh keadaan.
Roro Jonggrang yang dijadikan patung tidak hanya melambangkan keindahan, tetapi juga pengorbanan dan rasa sakit yang muncul akibat cinta yang tak terbalas.
Kisah ini memiliki makna yang mendalam dalam konteks asmaraloka.
Asmaraloka, yang berarti dunia cinta dan keindahan, menggambarkan hubungan antara manusia dan perasaan yang mendalam.
BACA JUGA:Waspada! Bunyi Burung di Malam Hari Bisa Bertanda Ada Bahaya Mengintai
BACA JUGA:Ini Awal Mula Angka 13 Dikatakan Angka Sial, Berkaitan dengan Keyakinan dan Budaya
Cinta yang ada dalam kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso bukan hanya tentang romansa, tetapi juga tentang pengorbanan dan konsekuensi dari cinta yang tidak dapat bersatu.