BKSDA Diminta Lakukan Tindakan Konkret untuk Atasi Teror Harimau, Kades: Anak Sekolah Masih Diliburkan

Senin 19-08-2024,09:38 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Kepala Desa (Kades) Gembung Raya, Suparno, mengakui, bahwa teror Harimau Sumatera di wilayah desanya masih meresahkan masyarakatnya.

Baik, masyarakat yang beraktivitas di areal perkebunan maupun masyarakat yang ada di wilayah padat penduduk.

"Kalau munculnya di areal kawasan kami bisa memahami. Tapi, ini yang kami resahkan kemunculan Harimau di areal pemukiman warga yang benar-benar lokasinya berada di luar kawasan, seperti lingkungan sekolah," ungkap Kades, Senin (19/8).

BACA JUGA:H Sumarno Sambangi Korban Kebakaran di Sido Mukti, Bengkulu Utara

BACA JUGA:Soal Penampakan Harimau di Gembung Raya, Begini Kata BKSDA

Diakui Kades, akibat teror Harimau yang tak kunjung mendapat penanganan serius dari BKSDA Bengkulu. Maka sampai hari, ini aktivitas belajar siswa/i SD dan SMP di Desa Gembung Raya masih diliburkan.

Ini, disebabkan antara pemerintah desa, sekolah dan orang tua tidak ingin mengambil resiko terhadap kemunculan Harimau Sumatera yang sempat mendekat di lingkungan sekolah.

"Sampai sekarang anak sekolah masih diliburkan dan belajar secara daring. Ini, sudah menjadi kesepakatan bersama sejak munculnya Harimau Sumatera di lingkungan sekolah," pungkasnya.

Ditegaskan Kades, saat ini warga dan pemerintah desa sedang menantikan tindakan konkret dari BKSDA Bengkulu untuk mengatasi teror Harimau tersebut.

Karena sejak peristiwa kemunculan Harimau ini dilaporkan, sampai saat ini kata Kades, belum ada langkah konkret yang dilakukan pihak BKSDA Bengkulu.

"Kalau sekedar turun dan mengecek titik koordinat sudah beberapa kali tim dari BKSDA. Tapi, sampai sekarang belum ada tindakan konkret yang dilakukan, sebatas mengecek titik koordinat itulah. Sementara kami butuh tindakan konkret, seperti pemasangan perangkap atau upaya lain yang bisa menjauhkan Harimau tersebut dari pemukiman masyarakat," desak Kades.

Terpisah Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, juga mendesak BKSDA Bengkulu agar segera bersikap dalam mengatasi teror Harimau di pemukiman Desa Gembung Raya itu.

"Kami berharap jangan sampai menunggu adanya korban baru nanti sibuk bertindak. Hari, ini kita berharap kalau bisa jangan ada konflik antara satwa dengan warga disana. Di satu sisi Harimau salah satu hewan yang dilindungi, di sisi lain keselamatan masyarakat juga jadi hal yang utama," demikian Camat.

Kategori :