RADARUTARA.ID- Mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi nomor 12 tahun 2024, bagian Struktur kurikulum pada kelas XI, terdiri dari mata pelajaran umum dan mata pelajaran pilihan.
Dengan diterapkannya aturan tersebut, maka peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran pilihan sebanyak 5 mata pelajaran dan paling sedikit 4 mata pelajaran berdasarkan.
Empat mata pelajaran, itu diantaranya berupa minat, bakat, kemampuan dan kelanjutan setelah lulusan SMA. Dengan demikian, peserta didik memiliki banyak peluang untuk masuk jurusan atau konsentrasi di pendidikan tinggi.
Lantas, apakah penghapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa tersebut akan berdampak serius terhadap berkurangnya jam belajar dan sertifikasi yang didapatkan oleh guru mata pelajaran?
BACA JUGA:Ketahui 5 Manfaat Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan Tubuh
Kepsek SMAN 15 Bengkulu Utara, Agus Wagito, M.Pd, memastikan, bahwa penerapan kurikulum merdeka yang dibarengi dengan ketentuan penghapusan jurusan di lingkungan sekolah SMA tidak berpengaruh kepada jam mengajar maupun sertifikasi guru.
"Tidak berpengaruh. Karena dalam struktur kurikulum jam belajar masih tetap seperti sebelumnya," ungkap Agus.
Dijelaskan Agus, ketentuan yang diterapkan oleh Kemendikbud RI ini sudah sesuai dengan perkembangan kurikulum.
Sehingga kata Agus, mata pelajaran di SMA sifatnya hanya meliputi yang wajib dan pilihan. Dimana mata pelajaran pilihan hanya akan fokus ke pengembangan bakat dan minat.
BACA JUGA:Tak Perlu Was-was, Ini 5 Rekomendasi Showroom Mobil Terpercaya di Bengkulu
BACA JUGA:TNI dan Polri Siapkan Calon Anggota Paskibra Kecamatan
Selain, itu siswa juga akan memiliki pilihan untuk mata pelajaran yang tidak disukai.
"Melalui kurikulum merdeka ini siswa di SMA kita fasilitasi supaya mereka dapat melaksanakan kuliah sesuai dengan minat kedepannya. Artinya, kurikulum merdeka ini sudah mengarahkan siswa di SMA untuk mengembangkan bakat dan minat yang akan mereka tuju di perguruan tinggi," terangnya.
Lebih jauh, ditambahkan Agus, untuk mensiasati jam mengajar guru agar tetap utuh, saat ini ada proyek penguatan profil pelajaran Pancasila atau P5.