RADARUTARA.ID - Semua manusia pasti tak luput dari kesalahan dan khilaf. Bahkan beberapa kesalahan kalau terungkap dan diketahui oleh orang lain akan menjadi sebuah aib.
Supaya aib tidak diketahui orang lain, sebagai umat muslim harus memohon dan berdoa supaya aib tersebut ditutupi oleh Allah SWT.
Kalau dilihat dari segi bahasa, aib dimaknai sebagai sebuah cacat atau kekurangan. Selain itu, kebanyakan ulama dari mazhab Hanafi mengartikan bahwa aib sebagai suatu bagian yang tidak bersumber dari sang pencipta dan menjafi bentuk dari kekurangan.
Sehingga aib adalah keadaan seseorang dilihat dari sisi buruk yang dimilikinya. Keburukan yang menjadi bagian dari masa lalu ini menajdi hal dan sepatutnya dirahasiakan bukannya malah dibongkar. Ditambah lagi sudah ada anjuran yang jelas tentang dianjurkannya menjaga serta menutup aib.
BACA JUGA:Ini 4 Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan Jika Kamu Berlibur ke Danau Gedang Bengkulu
Islam sudah menegaskan kalau aib harus ditutupi baik milik sendiri ataupun orang lain. Dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 19, Allah SWT sudab memerintahkan kepada manusia supaya menutup aib sesama.
Aib yang kita punya bisa menjadi hal yang memalukan dan bahan omongan orang lain. Meski dalam Islam jelas dilarang untuk bergunjing namun hal tersebut masih saja banyak dilakukan.
Maka dari itu, untuk melindungi diri dari aib maka doa berikut ini bisa dipanjatkan supaya aib kita ditutup Allah SWT dengan kuasa-Nya.
Allahummas-tur ‘Awrootii
Artinya: “Ya Allah tutuplah aib-aibku”
Selain versi pendek, ada pula versi panjang doa memohon agar aib ditutup dan tidak diketahui orang lain yakni:
Allahumma inni as’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah, allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Alloahummastur ‘aurati wa amin rau‘ati. Allahummahfazhni min baini yadayya wa min khalfi wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fawqi. Wa a‘udzu bi ‘azhamatika an ughtala min tahti.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Aku memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Tutupilah segala kekuranganku, tenangkanlah hatiku, jagalah depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung pada-Mu dari musibah yang tak terduga.” (HR. Ibnu Hibban)