Ketika hari Gam tidak boleh ada bunyi-bunyian seperti musik sampai prosesi Tabot Naik Pangkek. Hari Gam dilaksanakan pada 9 Muharram mulai pagi hari.
6. Tabot Naik Pangkek
Tanggal 9 Muharram pada siang hari, upacara Tabot Naik Pangkek digelar. Tujuan Kegiatan ini digelar untuk menyambungkan bangunan puncak Tabot dengan bangunan Tabot Gedang di tempat pembuatannya.
7. Malam Arak Gedang
Di tanggal 9 Muharram, Tabot dibawa ke Gerga untuk menaikkan Soja dan Penja ke atasnya sebelum diarak menuju tanah lapang untuk bersanding. Ketika malam harinya, barulah Tabot bersanding di lapangan. Inilah yang disebut dengan malam Arak Gedang.
8. Arak-Arakan Tabot Tebuang
Kemudian Tabot kembali diarak untuk bersanding di tanah lapang di pagi hari pada tanggal 10 Muharram. Sesudahnya, Tabot dibawa menuju Kerabela (sebutan Karbala oleh orang Bengkulu). Tetapi sebelum diarak, Tabot menyembah terlebih dahulu kepada Tabot Imam dan Tabot Bangsal.
Di pintu gerbang Kerabela, juru kunci menyambut arak-arakan Tabot. Ketika itu, dilakukan ritual untuk meluruskan mana yang bengkok, yang keliru, dan yang salah. Sesudahnya, barulah Tabot masuk ke kompleks pemakaman Kerabela.
Sampai di sana, digelar upacara penyerahan Tabot kepada leluhur. Tepatnya di makam Syahbedan Abdullah, yakni ayah dari Syeh Burhanuddin.*