RADARUTARA.ID- Di seluruh dunia kopi menjadi minuman favorit bagi banyak orang. Dan setiap kopi memiliki ciri khas warna, aroma serta cita rasanya yang khas.
Di sisi lain, kopi memiliki banyak manfaat, tapi manfaat ini bisa diperoleh jika Anda memilih kopi yang berkualitas, artinya bukan minuman kopi yang berasal dari kemasan saset.
Lalu apakah kopi yang kita minum benar-benar bisa sehat bagi tubuh kita?
Jawabannya adalah ya, jika Anda tahu cara memilih biji kopi yang berkualitas tinggi. Seorang ahli kesehatan sekaligus pendakwah yang kerap menyuarakan pengobatan berbasis herbal, dr Zaidul Akbar, melalui kanal YouTubenya 'dr Zaidul Akbar Official' mengungkap kriteria kopi sehat.
BACA JUGA:Salut! Meksipun Berusia 97 Tahun, tapi Nenek Ini Akhirnya Bisa Lulus SMA
Kata dr Zaidul Akbar, kopi sehat adalah kopi yang dihasilkan dari biji kopi yang digiling kemudian diminum secara langsung.
"Kopi sehat ini kopi yang berasal dari biji kopi, anda giling, anda minum kopinya, itulah kopi," kata dr Zaidul Akbar.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu kemudian menganjurkan agar mulai sekarang biasakan minum kopi sehat bukan minuman yang berasal dari kopi saset.
Ini, dikarenakan banyak kopi saset yang dijual di pasaran sering kali tidak jelas kualitasnya. Sehingga, memilih kopi yang baik menjadi penting untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan dari minuman ini.
"Biasakan minum kopi sehat bukan kopi saset, sekarang kalau beli kopi dari saset kadang-kadang gak tahu lagi itu kopi atau tidak," imbuhnya.
BACA JUGA:Patut Ditiru, Begini 5 Pola Asuh yang Bikin Anak Cerdas dan Bahagia
Selanjutnya hak yang perlu diperhatikan adalah penyajian, kopi sebaiknya disajikan tanpa campuran gula.
Kopi tanpa gula ini justru lebih bagus dan banyak manfaatnya, satu diantaranya bisa menjadi fat burner atau pembakar lemak alami hingga menakan rasa lapar.
"Minum aja kopi tapi kopinya jangan pakai gula, merutinkan kopi bagus asalkan jangan berlebihan gapapa. karena setahu saya, kopi itu salah satu fat burner pembakar lemak dan dia bisa menekan rasa lapar," demikian dr Zaidul Akbar.*