RADARUTARA.ID- Rusaknya jaringan pipanisasi BBM milik Pertamina Bengkulu sejak beberapa hari, ini masih berdampak terhadap pasokan BBM di seluruh SPBU dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Situasi, ini pun turut menjadi perhatian jajaran kepolisian.
Diharapkan, selama proses pengiriman BBM oleh Pertamina Bengkulu belum kembali normal, managemen SPBU diminta agar dapat melayani atau menjual stok BBM yang tersedia dengan memprioritaskan kendaraan masyarakat.
Selanjutnya, hambatan dalam proses pengiriman BBM oleh Pertamina Bengkulu yang sedang terjadi saat, ini jangan sampai dimanfaatkan atau disalah gunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan tersendiri.
"SPBU selaku penyalur BBM agar memprioritaskan kendaraan masyarakat. Dan jangan sampai terjadi penyimpangan sehubungan dengan adanya hambatan dalam proses pengiriman BBM ini," tegas Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana, SIK, MH, melalui Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH, Kamis (6/6).
Dikatakan Kapolsek, sementara ini stok BBM khusus di lingkungan SPBU Ketahun masih terpenuhi. Meskipun, ketersediaan BBM mengalami keterlambatan akibat proses pengiriman yang berasal dari wilayah Padang, Sumbar pada hari Rabu (5/6) kemarin.
"Rabu kemarin, ada dua jenis BBM yang dikirimkan dari Padang ke SPBU Ketahun yakni Pertalite sebanyak 16 ton dan Bio Solar 8 ton," ungkap Kapolsek.
Di sisi lain, Kapolsek, tak memungkiri bahwa hambatan yang terjadi hari, ini mengakibatkan antrean panjang di lingkungan SPBU yang didominasi oleh kendaraan roda enam pengangkut TBS, batu bara hingga kendaraan roda empat dan roda dua untuk antrean BBM jenis Pertalite.
"Masyarakat kami minta tidak usah panik, karena BBM tetap akan terpasok. Hanya saja akan terjadi keterlambatan karena stok BBM yang dikirimkan berasal dari Padang," pungkasnya.
"Dan masyarakat saat mengantre di SPBU agar tetap tertib dan menjaga keselamatan berlalulintas," demikian Kapolsek.*