RADARUTARA.ID- Siapa yang tidak pernah mengalami atau bertemu dengan anak-anak yang seolah memiliki energi tak terbatas? Mereka selalu terlihat aktif dan dinamis, seakan-akan tenaga mereka tidak pernah habis meski telah melakukan banyak aktivitas.
Gangguan dari luar seperti buku atau televisi pun seringkali tidak mampu mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan yang sedang mereka lakukan, baik itu menjelajah lingkungan sekitar maupun bermain dengan gaya yang cenderung kasar dan menguras tenaga.
Tampaknya, anak-anak dengan energi tinggi seperti ini memang tidak mengenal batasan dalam bergerak dan bereksplorasi. Padahal, sebenarnya rangsangan yang mereka dapatkan dari aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari proses perkembangan dan pertumbuhan mereka.
Sayangnya, terkadang perilaku anak-anak dengan energi tinggi ini dianggap sebagai sesuatu yang "sulit" dan "bermasalah" oleh orang tua yang kesulitan mengelola dan mengasuh mereka.
Namun, perlu diingat bahwa anak-anak dengan energi tinggi memiliki pola perkembangan yang berbeda dan justru akan lebih baik jika mereka dapat mengekspresikan energi besar yang mereka miliki dengan menjadi anak yang aktif. Hal ini akan membantu mereka melatih kemampuan diri selama masa perkembangan mereka.
Lalu, mengapa beberapa anak memiliki energi yang begitu besar? Jawabannya terletak pada beberapa faktor berikut ini:
1. Rasa Ingin Tahu yang Tulus
Bagi anak-anak, dunia adalah sesuatu yang asing dan baru sehingga memicu rasa ingin tahu mereka yang begitu besar. Segala hal yang mereka temui di sekitar mereka terasa menarik dan mengundang untuk dijelajahi, mulai dari suara, rasa, sentuhan, pemandangan, hingga aroma yang asing bagi indera mereka.
Seperti yang dikatakan oleh Kyle D. Pruett, MD, profesor klinis psikiatri anak di Yale School of Medicine, dunia merupakan sesuatu yang sangat merangsang bagi anak usia 2-3 tahun sehingga mereka begitu antusias untuk mengeksplorasi semuanya.
2. Menjelajahi Dunia Secara Langsung
Setelah dirangsang oleh keingintahuan mereka akan dunia sekitar, anak-anak ingin mencoba dan menjelajahi segalanya secara langsung. Mereka tidak hanya puas dengan melihat atau mendengar, tetapi ingin merasakan dan mengalaminya sendiri.
Balita dan anak usia prasekolah belum memiliki pengendalian diri atau kemampuan kognitif yang cukup untuk menahan diri dari melakukan hal-hal yang mereka sukai. Karena itu, mereka akan selalu siap untuk melakukan aktivitas yang sama berulang kali tanpa merasa lelah.
3. Kurangnya Rentang Perhatian