PADANG JAYA, RADARUTARA.ID - Pada tahun 2024 ini, Presiden Jokowi kembali mendistribusikan bansos beras sebanyak 10 Kg untuk masyarakat.
Bantuan ini juga dirasakan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) disetiap bulannya akan menerima beras selama enam bulan.
Presiden menjelaskan Program ini menjadi solusi strategis dalam mengatasi tantangan kenaikan harga beras di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Kepala Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, Sumaryono yang turut melakukan peninjauan distribusi beras untuk warganya di kantor desa, bansos tersebut adalah Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (BCPP) tahun 2024.
BACA JUGA:Pembelian Barang dan Jasa Program Ketahanan Pangan Tak Boleh Asal-asalan, Puji: Gunakan Tempat Resmi
Sumar mengatakan bahwa bansos ini merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dasar.
"Bansos beras ini merupakan bagian dari program Presiden Jokowi, dan setiap bulan selama enam bulan ke depan, KPM di Marga Sakti akan menerima bantuan beras sebanyak 10 kg," ungkapnya, Senin (6/2/2024).
Program ini juga diintegrasikan dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE), sebuah inisiatif pemerintah pusat dan daerah untuk mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh.
Sumaryono menyatakan rasa syukur atas program tersebut, ia menggambarkannya sebagai langkah konkret dalam memberdayakan masyarakat, pemerintah hadir dalam meningkatkan kesejahteraan.
"Sebenarnya inilah yang kami harapkan, pemerintah hadir dengan menurunkan program yang menyentuh langsung masyarakat,"jelas Sumaryono, Kades sekaligus ketua FKKD di Kecamatan Padang Jaya.
BACA JUGA:Musrenbangcam, Camat Padang Jaya Harapkan Usulan Prioritas dari Desa Terealisasi di Tahun 2025
Sumar menyebutkan, angka penerima bansos didesanya saat ini 695 KPM, secara bertahap berkurang dari data tahun sebelumnya tahun 2023 mencapai 758 orang yang menerima beras.
Artinya, pemerintah pusat melalui kabupaten berinteraksi dalam mencermati keadaan masyarakat, antara yang sudah mengantongi bantuan maupun yang belum sama sekali menerima.
"Bansos apa saja tujuannya sama, untuk mengurangi angka kemiskinan, jadi ketika kita sudah mampu tidak perlu lagi menginginkan bantuan dari pemerintah,"bebernya.
Disinggung soal data penerima bansos beras apakah data tersebut sama dengan bansos dari Dinas Sosial? Sumar menjelaskan bahwa data tersebut diusulkan melalui dusun dan disampaikan ke kabupaten.