RADARUTARA.ID - Indonesia memiliki banyak macam kuliner khas dan unik yang tersebar di banyaknya penjuru Provinsi, salah satu di Provinsi Bengkulu yang bernama Tempoyak. Kuliner ini cukup terkenal di kalangan masyarakat di wilayah Sumatera terutama di Bengkulu.
Kuliner ini wajib menjadi menu utama di setiap hidangan, karena pengolahannya yang berasal dari fermentasi buah durian. Coba dibayangkan, bau dari buah durian saja sudah menyengat, apalagi kalau ditambah dengan proses fermentasi.
Dengan memiliki cita rasa yang unik di lidah, kuliner ini mirip seperti "sambal", tetapi Tempoyak wajib melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Umumnya orang-orang mengonsumsi Tempoyak sebagai sambal, bumbu penyedap, sampai pelengkap masakan.
Kuliner khas Bengkulu ini sudah ada sejak abad ke-19, lebih tepatnya pada tahun 1836. Olahan Tempoyak khas Bengkulu ini ternyata bisa diolah menjadi beberapa menu yang tentunya tak kalah enak.
Tempoyak dari Bengkulu ini umumnya diolah sebagai campuran udang dan ikan.
Pembuatan Tempoyak lezat ini hisa dikatakan cukup gampang. Daging buah durian yang sudah matang akan ditambahkan sedikit garam. Kemudian, simpan sekitar 3 sampai 7 hari dengan suhu ruangan dan dimasukkan ke dalam wadah kedap udara.
Tempoyak dengan hasil yang baik tersebut memiliki ciri-ciri dengan tekstur yang lunak, berwarna putih pucat hingga kekuning-kuningan, berserat halus, lembut dan juga sedikit berair.
Setelah memperoleh hasil yang baik, Tempoyak wajib di masak terlebih dahulu. Di dalamnya ada jamur yang bernama Penicillium dan sangat beracun jika dikonsumsi secara langsung.
Namun juka Tempoyak Melayu ini diolah dengan baik, memiliki kandungan manfaat untuk kesehatan tubuh. Di antaranya terkandung Vitamin B1, B2, C dan Mineral seperti Kalium, Kalsium, dan Fosfor.
Ada dua jenis Tempoyak, yakni Tempoyak Asam dan Tempoyak Asin, agar mendapatkan rasa tersebut berdasarkan presentasi garam yang ditambahkan pada buah durian.
Kalau Tempoyak Asam, penambahan garam bisa dikatakan sedikit atau kurang dari 5 %. Pada Tempoyak Asin penambahan garamnya lebih dari 5 %.*