Allahumma inni a'udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari rasa pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan orang."
8. Doa Istri untuk Kebaikan Suami Agar Makin Lengket
Ketika sang suami sedang bekerja di luar pastilah ia bertemu dengan banyak wanita di luar sana, dan sebab itulah Ada baiknya seorang istri hendaknya berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar mata suaminya tidak menerima wanita lain serta tetap setia kepadanya.
Allahumma anta hasbi 'ala zauji a'ththif qolbahu 'alayya wa sakhkhirli qolbahu wa dzallilhu li wa habbibni ilaihi hatta ya'ti ilayya khodhi'atan dzalilatan min ghairi mahlatin wasyghulhu bi mahabbati innaka 'ala kulli syaiin qadir.
Artinya: "Ya Allah, Engkau cukup bagiku sebagai penolong atas suamiku, lembutkan hatinya padaku, palingkan hatinya padaku, tundukkan hatinya padaku, dan jadikan aku mencintainya sehingga dia datang padaku dengan tunduk tanpa menunda-nunda, sibukkanlah dia dengan mencintaiku, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
9. Doa untuk Suami Tercinta Agar Dilancarkan Rezekinya:
Berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar suami diberikan kelancaran dalam proses mencari rezeki dan rumah serta kemudahan baginya dalam menjalani setiap urusan pekerjaannya.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًاAllahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thoyyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”
10. Doa untuk Suami Tercinta agar Makin Sayang Istri
Ketika sang suami sedang bekerja pasti akan banyak memikirkan tentang keluarganya, sambutlah ia dengan tangan terbuka dan senyuman yang hangat ketika sedang pulang bekerja. Karena di saat seperti itulah kelelahan saat bekerja semuanya akan hilang dengan menyambut sebelum sang istri, agar senantiasa memiliki kasih sayang yang luar biasa.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْت فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَAllahumma innaka antal ‘azizul kabir. Wa ana 'abdukadhdha'iifudz-dzaliil. Alladzi la haula wa la quwwata illa bika. Allahumma sakhkhir lii amri kama sakhkhorta fir’auna li musa. Wa layyin li qolbahu kama layyantal-hadida li dawuda, fa innahu la yantiqu illa bi idznika nashiyatuhu fi qabdhatika, wa qalbuhu fi yadika jalla tsana-u wajhika ya arkhama rakhimin.
Artinya:
“Ya Allah bahwasanya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar. Dan sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu yang hina lagi lemah. Ya Allah mudahkanlah bagiku urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan bagi urusan Fir'aun kepada Musa dan lunak hati manusia bagiku sebagaimana Engkau lunakkan besi bagi Nabi Daud. Engkaulah adalah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik penolong, wahai Tuhan Yang Maha Hidup, Wahai Tuhan Yang Maha Penguasa, Wahai Tuhan Yang Punya Keagungan dan Kemuliaan, perkenanlah ya Allah.”