Nama Rafflesia arnoldii dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnold. Meskimho pertama kali dideskripsikan, karena namanya dipublikasikan terlambat, nama Rafflesia titan tidak diakui sebagai nama resmi pada bunga ini. Rafflesia titan dianggap sebagai sinonim dari Rafflesia arnoldii.
Kejadian ini terasa ironis lantaran William Jack-lah yang mengirimkan beberapa spesimen dari Bengkulu Selatan yang kemungkinan sudah digunakan oleh Robert Brown untuk mendeskripsikan jenis baru ini.
Empat tahun sesudah artikel Robert Brown diterbitkan, bunga yang juga dilihat oleh Deschamps di Nusakambangan diberi nama Rafflesia patma oleh C.L. Blume di tahun 1825.
C.L. Blume merupakan seorang Belanda keturunan Jerman yang menjabat sebagai direktur Kebun Raya Bogor pada saat itu. Meskipun mempunyai sejarah yang penuh dengan intrik dan sangat politis, pada akhirnya bunga ini menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat Bengkulu.*