RADARUTARA.ID - Sampan kayu kuno yang diduga merupakan peninggalan dari suku Maya baru-baru ini ditemukan oleh arkeolog.
Penemuan ini dilakukan di Semenanjung Yucatan, Meksiko, saat penyelam menemukan perahu tersebut di dalam gua bawah air yang terletak 4,6 meter di bawah permukaan air laut. Selain sampan kayu, juga ditemukan tulang manusia dan hewan.
Dalam penemuan ini, terdapat 38 kerangka, termasuk metatarsal atau tulang kaki manusia yang kemungkinan besar berasal dari seorang wanita. Selain itu, juga ditemukan tulang-tulang dari armadillo, anjing, kalkuk, dan elang. Kapal milik suku Maya kuno ini diperkirakan berasal dari tahun antara 830 hingga 950 Masehi.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Bansos Dinonaktifkan Kemensos, Lurah di Gunung Kidul Jadi Sasaran Warga
Namun, penanggalan karbon terbaru menunjukkan bahwa sampan kayu ini sebenarnya berasal dari abad ke-16. Para arkeolog menyimpulkan bahwa sampan kayu ini kemungkinan digunakan oleh suku Maya dalam sebuah ritual dan sengaja ditempatkan di dalam gua.
Temuan armadillo dan tulang kaki manusia berdampingan membuat para peneliti menduga bahwa sampan kayu tersebut digunakan dalam ritus ke dunia bawah.
Armadillo sendiri merupakan perenang yang terampil dan dapat menahan nafas di bawah air. Dalam kepercayaan suku Maya, armadillo juga melambangkan Dewa L yang berupa jaguar dengan jubah seperti pola berlapis besi pada cangkang armadillo.
BACA JUGA:Lima Tokoh Pimpinan Inti G30S PKI 1965, Beserta Perannya
Suku Maya mempercayai bahwa gua dan cenote (gua vertikal) dapat menjadi pintu gerbang ke dunia bawah. Adanya armadillo dan sampan kayu dalam gua ini dapat menjadi bukti nyata bahwa suku Maya menggunakan simbolisasi ini dalam upacara-upacara suci mereka.
Dalam penelitian ini, ditemukan juga bahwa sampan kayu ini memiliki ujung yang sangat berat sehingga sulit untuk dikendalikan di tengah arus yang kuat. Hal ini semakin memperkuat asumsi bahwa sampan kayu ini memang tidak digunakan untuk berlayar, melainkan sebagai bagian dari upacara-upacara suci suku Maya.
Penemuan sampan kayu ini merupakan salah satu bukti sejarah yang menarik dan menggambarkan praktik keagamaan suku Maya pada masa lampau. Melalui penelitian arkeologi yang seksama, kita dapat memahami lebih dalam tentang kehidupannya.*