Tarian Serimpi telah ada sejak masa keemasan Kerajaan Mataram Islam di bawah pemerintahan Sultan Agung.
Awalnya, tarian ini memiliki sifat sakral dan hanya ditampilkan di lingkungan keraton untuk upacara kenegaraan, tetapi seiring berjalannya waktu, masyarakat umum pun kini dapat menikmatinya, terutama pada acara resmi seperti penyambutan tamu.
5. Makanan Nasi Ndoreng
Nasi ndoreng atau Sega ndoreng adalah hidangan tradisional yang turun-temurun dari Kerajaan Demak Bintoro dan masih sangat populer hingga saat ini. Meskipun mirip dengan pecel, cara memasak dan penyajiannya berbeda.
Nasi yang matang disajikan dengan beragam jenis sayuran dan disiram dengan bumbu kacang yang dimasak di atas api kayu. Semuanya dibungkus dalam daun pisang atau daun jati yang membentuk mangkuk, menciptakan cita rasa gurih, asin, pedas, dan manis.
BACA JUGA:Menggemparkan Dunia, Peradaban Bangsa Maya Berusia 2.000 Tahun Terungkap Berkat Teknologi Laser
6. Tenun Songket Siak
Kain tenun Songket Siak, yang pertama kali diperkenalkan ke Kerajaan Siak oleh seorang pengrajin wanita dari Terengganu, Malaysia, telah menjadi bagian berharga dari warisan budaya.
Pada awalnya, tenun ini hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan seperti sultan dan keluarganya, tetapi nilai sejarah dan motif songket yang rumit menggambarkan status sosial penggunanya.
7. Senjata Rencong
Rencong adalah senjata klasik dari Aceh yang melambangkan keberanian sejak abad ke-16. Hampir seluruh penduduk Aceh pada masa Kerajaan Aceh Darussalam membawa rencong sebagai lambang keberanian.
Jenis-jenis rencong mencerminkan strata sosial, dari yang terbuat dari gading dan emas untuk raja hingga yang terbuat dari kayu dan kuningan untuk masyarakat biasa. Terdapat lima jenis rencong yang dikenal di Aceh, masing-masing memiliki makna dan penggunaan khususnya.*