RADARUTARA.ID- Tahapan musyawarah desa (Musdes) rencana kerja pemerintah desa (RKPDes) untuk TA 2024 mulai digeber oleh pemerintah Kecamatan Ketahun.
Konkretnya, pelaksanaan Musdes RKPDes di lingkungan pemerintah Kecamatan Ketahun diawali dari Desa Pasar Ketahun, Desa Bukit Indah, Desa Talang Baru dan Desa Kualalangi pada Senin (25/9) hari ini.
Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, melalui Kasi PMD, Puji Widodo, menegaskan. Bahwa dalam penyusunan RKPDes TA 2024 saat, ini ada beberapa program pemerintah pusat yang masih menjadi atensi kepada seluruh desa.
Program kerja yang dimaksud, itu diantaranya program ketahanan pangan dan upaya pencegahan dan penanganan stunting.
"Program ketahanan pangan dan penanganan stunting masih menjadi skala prioritas bagi desa-desa di TA 2024," ungkap Puji.
BACA JUGA:Tunggu Pemilik Pulang, 4 Remaja Tanggung Kuras Isi Kolam Warga Tambak Rejo
Di sisi lain, Puji, mengatakan. Bahwa momentum Musdes RKPDes TA 2024 ini juga menjadi kesempatan bagi desa untuk mengakomodir kembali rencana pembangunan yang sebelumnya sempat tertunda.
Untuk, itu penting bagi Puji, dalam pelaksanaan Musdes RKPDes seluruh unsur perwakilan masyarakat di tingkat desa bisa hadir.
"Momentum ini juga menjadi kesempatan bagi desa atau masyarakat untuk kembali merencanakan pembangunan yang sebelumnya tertunda. Artinya, usulan-usulan atau pembangunan yang sebelumnya sudah direncanakan tapi harus tertunda akibat keterbatasan anggaran bisa direncanakan kembali untuk di TA 2024," pungkasnya.
BACA JUGA:Motor, Sembako dan Uang Tunai Diserahkan ke Korban Kebakaran di Desa Karya Pelita
Lebih jauh, Puji, turut menyarankan. Bahwa dalam perencanaan pembangunan di TA 2024 desa juga harus peka terhadap isu-isu bencana alam yang kedepannya bisa saja terjadi.
Dengan demikian kebijakan atau program pembangunan yang akan dieksekusi oleh desa nantinya bisa memberi dampak positif terhadap keberlangsungan hidup masyarakatnya.
"Seperti dampak bencana yang diakibatkan oleh fenomena iklim El Nino saat, ini juga patut dipertimbangkan oleh desa kedepannya. Seperti mengoptimalkan ketersediaan air bersih dan upaya-upaya lain yang nantinya bisa membuat desa lebih siap dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang timbul akibat dampak bencana alam," demikian Puji.*