RADARUTARA.ID - Banyak cerita yang terukir pada saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Bagaimana tidak penjajahan Belanda bukan waktu yang sebentar di dalam buku buku sejarah tercatat Belanda menjajah Indonesia selama 3.5 abad ataupun 350 tahun.
Dalam waktu yang sangat lama tersebut bukan hanya cerita menyedihkan tentang zaman penjajahan yang terukir akan tetapi cerita tentang pengorbanan dan pengabdian ataupun kisah baik yang ada.
Seperti kisah baik dari seorang pria Belanda ini masih terngiang baik di dalam benak masyarakat, khususnya masyarakat Magelang. Bahkan pria Belanda ini juga disebut sebagai pahlawan kemanusiaan.
Nama pria Belanda itu adalah Johannes Van Der Steur yang lahir pada 1865. Pria ini dikenal sebagai ayah dari ribuan anak RI Magelang pada saat masa kolonial.
BACA JUGA:Sukitman, Pria yang Menjadi Saksi Kunci Penemuan 7 Jenazah Jendral di Lubang Buaya
BACA JUGA:Jejak Sejarah Pasar Tanah Abang, Pasar Grosir Terbesar di Asia yang Kini Mulai Tergerus Zaman
Van Der Steur nengabdikan hidupnya untuk mengasuh anak - anak terlantar yang orang tuanya telah meninggal karena gugur di medan perang.
Bukan hanya, anak-anak Belanda, Van Der juga mengasih anak - anak dari keturunan Indonesia. Namun meskipun begitu Van Der tidak pernah memandang dari mana asal usul mereka dan tetap mengasuhnya dengan baik.
Awalnya hanya ada 4 orang anak yang di asuh oleh Van Der Steur di rumah sederhana berdinding bambu. Namun karana banyaknya anak terlantar karena perang dirinya akhirnya merawat hingga 1.100 anak asuh
Sehingga membuatnya mendirikan panti asuhan terbesar di pulau Jawa pada masa itu. Saat ini salah satu peninggalan dari Van der Steur adalah gerbang pintu masuk asuhan yang ia dirikan.
Karena kebaikannya, hingga saat ini makam dari Van Der Steur masih sangat terawat dengan baik dan tidak pernah dipindahkan. Meskipun di area sekitar sudah berdiri kokoh ruko dan beberapa bangunan lainnya.*