RADARUTARA.ID - Negara Indonesia memang dikenal memiliki gunung berapi yang sangat banyak. Totalnya ada 13% gunung berapi di dunia yang berada di Indonesia.
Dari total tersebut terdapat 129 Gunung berapi degan status aktif dan sebanyak 500 Gunung berapi dengan status tidak aktif.
Dari banyaknya Gunung berapi tersebut, apakah kamu tau bahwa ada satu gunung berapi yang sangat berbahaya di Indonesia yang bahkan jika gunung berapi tersebut meletus dikhawatirkan bakalan membuat bencana alam yang besar.
Gunung tersebut adalah Gunung berapi kelud yang terletak di Jawa Timur, lebih tepatnya berada di wilyah Kediri Blitar dan kabupaten malang.
BACA JUGA:Kisah Pilu Dibalik Slogan Penuh Harap, Banyak Anak Banyak Rezeki, Awal Mula Lahirnya Tanam Paksa
Meskipun tercatat sebagai gunung berapi aktif, akan tetapi pernah terjadi sengketa tentang kabupaten mana yang memiliki Gunung Berapi ini antara kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar .
Kedua belah pihak sama sama mengklaim atas kepemilikan Gunung Kelud hingga akhirnya kepemilikan sah jatuh ke kabupaten Kediri pada tahun 2015.
Gunung Kelud memang tercatat sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia, sejak tahun 1000 M gunung Kelud tercatat telah meletus sebanyak lebar dari Kali dan letusan gunung Kelud terakhir kali terjadi pada tahun 2014 silam.
BACA JUGA:Legenda Dibalik Kisah Gunung Kelud, Dilandasi Pengkhianatan Cinta Dewi Kilisuci dengan Lembu Suro
Pada saat letusan terkahir itu, setidaknya ada 3782 rumah di kabupaten malang jawa Timur dikabarkan rusakd dan kerugian ditaksir mencapai Rp 392 M.
Gunung Kelud merupakan gunug berapi yang tergolong tipe Gunung api strato atau stratovolcano adalah gunung api yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan aliran lava.
Gunung Kelud sendiri terbentuk karena adanya proses dari subsduksi lempeng benua indo. Australia terhadap lempeng eurasia.
Sejak tahun 1300 M gunung Kelud tercatat memiliki jarak letusan yang sangat pendek yakni hanya 7 - 25. Oleh sebab itu ini mejadikanya gunung berapi dengan status paling berbahaya di Indonesia.
Apalgi ketika meletus pada tahun 2007 silam gunung ini memunculkan kubah lava yang sangat besar sehingga menyumbat permukaan danau sehingga menyebabkan danau kawah nyaris sirna sehingga menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Namun kubah lama ini akhirnya hancur pada letusan terakhir tahun 2014 silam