RADARUTARA.ID- Laporan mengenai Indeks Kualitas Udara Kehidupan (AQLI) menyatakan bahwa Indonesia termasuk salah satu dari enam negara yang berperan besar dalam polusi udara global.
Selain itu, sejumlah kelompok masyarakat sipil berencana mengajukan gugatan perwakilan kelompok atau class action terkait masalah polusi udara yang semakin parah.
Indonesia, bersama dengan China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria, berkontribusi sebanyak 75% terhadap beban polusi udara global karena tingginya tingkat polusi dan jumlah penduduk yang besar.
Michael Greenstone, pendiri riset AQLI bersama rekan-rekannya dari Institut Kebijakan Energi (EPIC) Universitas Chicago, dalam laporan yang dirilis pada Selasa (29/8), menyatakan bahwa tiga perempat dari dampak polusi udara terhadap angka harapan hidup global berasal dari enam negara: Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan Indonesia. Orang-orang di negara-negara ini kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun usia hidup karena dampak udara yang mereka hirup.
BACA JUGA:Terkait Rencana RI untuk Gabung dengan BRICS, Banggar DPR RI Ambil Sikap Ini
Hasil perhitungan angka harapan hidup dalam laporan AQLI didasarkan pada dua penelitian, yaitu Chen et al. (2013) dan Ebenstein et al. (2017), yang melakukan eksperimen alami di China untuk mengukur dampak pencemaran udara terhadap angka harapan hidup.
Riset tersebut menunjukkan bahwa paparan polutan halus dalam udara sebanyak 10 g/m3 (PM 2,5) dapat mengurangi angka harapan hidup hingga 0,98 tahun.
Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengungkapkan bahwa kesimpulan dari studi AQLI masih memerlukan tinjauan lebih lanjut sebelum dapat dianggap akurat.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa di Bangladesh, negara dengan polusi tertinggi pada tahun 2021, usia harapan hidup penduduk dapat berkurang hingga 6,8 tahun akibat polusi udara PM2.5 yang melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Amerika Serikat, rata-rata usia harapan hidup hanya berkurang 3,6 bulan karena polusi udara.
BACA JUGA:Begini Cara Melaporkan Gangguan Listrik di Rumah Lewat Aplikasi PLN Mobile
Perbedaan signifikan dalam kualitas udara terlihat antara negara Barat dan negara lainnya, menunjukkan bahwa masih ada disparitas dalam hal ini.
Bahkan China, meskipun telah berhasil mengurangi polusi udara, masih memiliki pekerjaan untuk mengurangi tingkat polusi udara yang enam kali lipat lebih tinggi dari standar WHO, yang dapat memotong 2,5 tahun dari usia harapan hidup penduduknya.
Di Indonesia, sementara pemerintah berusaha mengatasi polusi udara di Jakarta, rencana gugatan terhadap pemerintah muncul. Forum Udara Bersih Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat sipil berencana mengajukan gugatan perwakilan kelompok atau class action terhadap pelaku industri dan pemerintah terkait kerugian ekonomi yang timbul akibat masalah polusi udara yang semakin parah.*