RADARUTARA.ID - KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen termasuk ulama kharismatik yang sangat dihormati di Indonesia. Ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini pernah menghabiskan waktunya di Makkah Al-Mukarromah untuk belajar selama lebih dari 2 tahun.
Semasa hidupnya, Mbah Moen tidak pernah lelah mengajar memberikan ilmu agama kepada murid-muridnya. Dirinya telah berhasil mencetak murid-murid yang meneruskan jejak perjuangannya, salah satu di antara murid yang menjadi ulama ternama adalah KH Ahmad Bahauddin atau biasa disapa Gus Baha.
Di suatu kesempatan mengajar, Mbah Moen yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menyampaikan:
Yang Artinya: Demi Allah Dzat Yang Maha Agung, pondok bukan wasilah ke surga,yang menjadi wasilah adalah ngajinya.
BACA JUGA:Disebut Sukses Dunia Akhirat, Ini 4 Weton Religius dan Rezeki Melimpah Menurut Primbon Jawa
Mbah moen menjelaskan, pondok itu termasuk bagian dalam dunia. Banyak kiai yang tidak paham. Pasalnya pondok itu jika kiainya meninggal, anaknya jadi saling berebut.
"Ini menunjukkan jika pondok itu bagian dari dunia. Akidahku dan kakek-kakekku semuanya tak pernah berharap pondok. Saya mengajar Ihya Ulumuddin dan kitab lainnya, di dalam hati saya tak ada sedikit pun ingin memiliki pondok," ucap Mbah Moen
Dirinya juga berpesan supaya tetap berpegang erat dan tetap mendahulukan budaya mengaji dan memperlakari kitab salaf. "Intinya harus dipegang erat, kamu wajib mengaji dan belajar kitab salaf. Dunia tak akan kiamat selama orang masih mau mengaji," tuturnya.*