RADARUTARA.ID- Komitmen Pemdes Gunung Payung, Kecamatan Pinang Raya dalam mewujudkan areal pemukiman baru untuk pengembangan penduduk di wilayah desanya, telah mendapat dukungan konkret dari Pemprov Bengkulu.
Teranyar, pada Rabu (2/8) hari, ini. Pemdes Gunung Payung, telah menerima dan melakukan pengambilan kepada 2.000 bibit tanaman dengan berbagai jenis yang diperbantukan oleh Pemprov Bengkulu dalam mendukung tahapan reboisasi kepada lahan eks pertambangan milik PT Injatama yang rencananya akan di lokuskan menjadi lahan pemukiman baru bagi warga di Desa Gunung Payung.
"Hari, ini kita menerima dan langsung mengambil bibit tanaman yang diperbantukan oleh Pemprov Bengkulu dalam mendukung reboisasi yang akan kita lakukan di atas eks lahan pertambangan. Bantuan bibit ini wujud dukungan Pemprov Bengkulu dalam mewujudkan pemukiman baru di Desa Gunung Payung dengan memanfaatkan lahan eks tambang yang sebelumnya sudah kita usulkan ke Gubernur," ungkap Kades Gunung Payung, Mimbar Situmorang, SIP.
Dikatakan Mimbar, jenis bibit yang diperbantukan oleh Pemprov Bengkulu dalam mendukung proses reboisasi, ini meliputi bibit tanaman Pinang, Jengkol, Petai, Durian, Pala dan lainnya.
Dipastikan Mimbar, 2.000 bibit yang diberikan pada tahap awal, ini akan di fokuskan untuk kegiatan reboisasi di atas lahan eks tambang yang akan dijadikan pusat pemukiman.
"2.000 bibit yang kita dapatkan tahap awal, ini akan kita tanamkan ke lahan eks tambang untuk perumahan. Kita targetkan eks lahan tambang yang kita hijaukan di tahap awal, ini bisa mengakomodir 60 unit rumah," pungkasnya.
Tidak berhenti disini, masih Mimbar, setelah pelaksanaan reboisasi di tahap awal ini sukses. Maka Pemprov Bengkulu akan kembali mendistribusikan bantuan bibit tambahan untuk mendukung proses reboisasi kepada eks lahan tambang yang sebelumnya turut diajukan oleh desa sebagai pusat agrowisata.
"Setelah reboisasi kepada lahan yang kita tujukan untuk pemukiman, ini sukses. Maka selanjutnya kita akan mendapatkan bantuan bibit lagi untuk mereboisasi eks lahan pertambangan yang sebelumnya turut kita usulkan menjadi pusat Agrowisata desa," demikian Kades.*