Selain menonjol dalam keilmuannya, Gus Baha juga merupakan santri yang dekat dengan Kyainya. Di berbagai kesempatan, Gus Baha kerap mendampingi gurunya, yaitu Mbah Maimun untuk semua kepentingan. Mulai dari sekadar mengobrol santai, hingga urusan dalam mencari tabir, serta menerima tamu-tamu ulama besar yang mampir ke Al Anwar.
Pada suatu hari, Gus Baha dipanggil untuk mencarikan tabir mengenai suatu persoalan oleh Mbah Maimun.
Saat inilah, kemampuan karomah Gus Baha pun muncul. Lantaran saking cepatnya, tabir itu pun ditemukan tanpa perlu membuka referensi kitab yang dimaksud. Hal itu membuat Mbah Maimun pun takjub dan mengatakan, "Hah? Kamu ini memang benar-benar cerdas!,"
Bahkan, Gus Baha juga sering dijadikan contoh teladan oleh Mbah Maimun. Mbah Maimun menceritakan tentang profil santri ideal, yang sebenarnya itu adalah Gus Baha.
Mengenai pendidikan Gus Baha, sejak kecil hingga Gus Baha mengasuh pesantren warisan ayahnya saat ini, Gus Baha cuma mengenyam pendidikan dari dua pesantren, yaitu pesantren ayahnya sendiri, dan yang kedua pesantren Al Anwar Rembang.*