PADANG JAYA, RADARUTARA.ID- Dinas Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bengkulu Utara menggandeng para kepala sekolah dalam upaya menekan kasus kekerasan terhadap anak.
Kasus kekerasan terhadap anak saat ini menjadi atensi khusus yang paling diperhatikan oleh Dinas PPPA Kabupaten Bengkulu Utara. Karena lingkungan sekolah disinyalir menjadi penyumbang tingginya angka kasus kekerasan terhadap anak.
Satu diantara kasus yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara, bahkan menjadi perhatian Nasional. Kasus itu, adalah kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap anak muridnya.
PLT Kepala Dinas PPPA Kabupaten Bengkulu Utara, Solita Meida, M.Pd mengatakan dalam rangka menekan kasus kekerasan terhadap anak ini, pihaknya akan melakukan upaya menjalin kerjasama dengan pihak sekolah.
BACA JUGA:Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kabupaten Bengkulu Utara Tembus 45 Kasus
Salah satu langkah konkret yang ia lakukan yaitu menggandeng kepala sekolah SMP yang ada di Bengkulu Utara untuk sama-sama melakukan upaya pencegahan.
Tidak hanya itu saja, pihaknya mengaku upaya yang ia lakukan bersama jajaran dinas pendidikan itu juga mencegah adanya pernikahan dini.
"Kami akan menindak lanjuti upaya penekanan kasus kekerasan anak ini dengan MoU dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara. Alhamdulillah, secara umum mereka setuju," ujarnya usai melaksanakan pertemuan dengan para Kepala SMP Se Bengkulu Utara, di gedung SMPN 6 Bengkulu Utara, pada Senin (15/5/2023).
BACA JUGA:Tak Disangka, Malaysia Ternyata Punya Kampung Janda Baik yang Berakhlak Mulia
Melalui MoU tersebut, kedepan Dinas PPPA akan selalu siap untuk turun ke sekolah-sekolah dalam rangka sosialisasi terkait upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak dan juga perempuan.
"Baik itu pada saat kegiatan MOS, class meeting atau kegiatan lainnya. Jika kami diminta untuk turun kami akan selalu siap," jelasnya.