"Menurut pendapat saya, fotografi adalah ekstra atau hanya alat, bukan tujuan utama saat liburan. Saya ingin melihat hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru, keinginan saya untuk memotret kecil kecuali untuk hal-hal yang perlu saya ingat dari momen itu atau untuk mengabadikan sesuatu yang oke secara estetika," pendapat pria lain.
"Saya tahu masuk akal untuk menginginkan foto diri anda, tapi pada titik tertentu hal itu jadi berlebihan," pria lain menimpali.
Bahkan, ada suami yang bercerita bahwa dia sampai di tahap perang dingin dengan pasangannya karena harus memfoto pasangannya lebih dari dua puluh kali saat liburan.
"Istri saya dan saya saat ini berada di Italia dan cuma duduk diam di kamar hotel. Itu setelah saya saya keberatan selfie dengannya untuk yang ke 20 kali di depan Koloseum," seorang suami menambahkan curhatan.
Curhatan ini tampaknya paling 'epik'. Sebab, curhatan itu kemudian dibanjiri komentar empati dan tips untuk menghadapi situasi tersebut.
"Belikan tongkat selfie untuk istrimu," tulis seorang pria memberikan saran.
Orang lain yang dalam situasi serupa, menyarankan untuk berinvestasi dalam tripod serat karbon yang mudah dibawa-bawa dan memungkinkan istri memposisikan foto sesuka hatinya tanpa bantuan foto dari suaminya.
"Ambil foto sebanyak mungkin, jangan hanya satu dan biarkan dia memilih," yang lain menimpali.