Misteri Panglima Burung Suku Dayak, yang Dipercaya Menikah dengan Titisan Nyi Roro Kidul

Kamis 04-05-2023,19:20 WIB
Reporter : Lia Junita

Secara umum, Panglima Burung dinilai mencerminkan sosok dan karakter orang Dayak yang sesungguhnya. Karakter aslinya mencintai perdamaian, lebih suka mengalah, suka menolong, sederhana, merawat alam dan warisan nenek moyang. Karakter itu akan berubah 180 derajat  menjadi berani, beringas, dan kejam ketika terancam dan habis kesabaran.

 

Suku Dayak merupakan salah satu suku tertua di Nusantara. Warga suku Dayak tinggal di Kalimantan, meski sekarang anggotanya sudah menyebar ke berbagai daerah. Saat ini suku Dayak terbagi dalam enam rumpun besar, yakni Apokayan (Kenyah-Kayan-Bahau), Ot Danum-Ngaju, Iban, Murut, Klemantan, dan Punan. Keenam rumpun itu terbagi lagi dalam kurang lebih 405 sub-etnis.

 

Rumpun Dayak Punan merupakan suku Dayak yang paling tua mendiami Pulau Kalimantan, sementara rumpun Dayak yang lain merupakan rumpun hasil asimilasi antara Dayak Punan dan kelompok Proto Melayu, moyang Dayak yang berasal dari Yunnan. Terbagi dalam ratusan sub-etnis, semua etnis Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang, hasil budaya material seperti tembikar, mandau, sumpit, beliong (kampak Dayak), pandangan terhadap alam, mata pencaharian (sistem perladangan), dan seni tari.

 

Perkampungan Dayak rumpun Ot Danum-Ngaju biasanya disebut lewu/lebu dan pada Dayak lain sering disebut banua/benua/binua/benuo. Di kecamatan-kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang kepala adat yang memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda.

BACA JUGA:Selain Menjadi Kerajaan Jin, Goa Istana di Alas Purwo Juga Tempat Pertemuan Bung Karno dan Nyi Roro Kidul

Suku Dayak menggenggam erat nilai dan tradisi nenek moyang. Dari sisi lain, suku Dayak juga identik dengan hal-hal yang beraroma dunia ghaib, salah satunya kepercayaan akan sosok Panglima Burung.*

Kategori :