Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Jumat 21 April 2023

Jumat 14-04-2023,14:34 WIB
Reporter : Fauziah Rahimi

RADARUTARA.ID - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023. Ada kemungkinan Idul Fitri tahun ini dirayakan tidak secara bersamaan oleh Umat Islam.

“Kalau ada pemerintah, atau yang lain mengawali maupun mengakhiri Idul Fitri kita semua saling tasamuh, saling toleran,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Selasa (11/4/2023). 

Sementara 1 Ramadhan 1444 Hijriah menurut Muhammadiyah, akan jatuh pada hari Kamis Pon 23 Maret 2023, kemudian 10 Zulhijah 1444 Hijriah atau Idul Adha bertepatan dengan hari Rabu Kliwon 28 Juni 2023.

"Ada kemungkinan di bulan 1 Syawal atau Idul Fitri dan Idul Adha di 10 Zulhijah, perbedaan. Karena perbedaan metode yang dipakai," lanjut Haedar.

BACA JUGA:Kasus Dokter Muda dan Ibu-ibu di RSUD Pirngadi Medan Berakhir Damai, Warganet Kecewa

Haedar menegaskan supaya umat tidak perlu heboh dalam menghadapi perbedaan. Sebab, jika heboh dalam menghadapi perbedaan akan membatalkan puasa Ramadan yang dijalankan.

“Muhammadiyah harus tetap rendah hati, tetapi kita juga harapkan baik pemerintah maupun ormas lain yang berbeda juga rendah hati. Tidak usah mengikuti itu pendapat-pendapat ilmuan, yang mengatakan Muhammadiyah sudah usang.” Tegas Haedar Nashir.

Guru Besar Sosiologi ini menegaskan, supaya menghindari sikap yang menimbulkan pecah belah umat dengan mengikuti pendapat ilmuan yang menyudutkan salah satu pendapat atau hasil ijtihad. Sebab jika mengikuti perdebatan itu tidak akan ada habisnya.

Ke depan, Haedar berharap sebagaimana yang telah diusulkan oleh Muhammadiyah supaya umat Islam memiliki kalender global. Di mana semua sudah ditentukan, seperti yang terdapat kalender masehi.

“Kita ingin ada kepastian dan dalam menentukan tanggal, bulan dan seterusnya. Nanti suatu saat insyaallah akan terbentuk itu,” imbuhnya.

BACA JUGA:Mulai April Gaji Perangkat Desa Dibayarkan Setiap Bulan, tapi Wajib Lengkapi Syarat ini

Haedar menekankan supaya umat lebih menghayati ibadah puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, serta tidak membesar-besarkan tentang perbedaan yang ada. 

Meskipun makna dari Idulfitri bukanlah menjadi bersih, melainkan hari raya untuk ‘berbuka’ atau masa dilarangnya seorang muslim untuk berpuasa. Namun juga tidak serta merta menyalahkan orang yang memaknai Idulfitri sebagai kembali ke suci.

“Kembali ke suci itu boleh-boleh saja, tetapi yang aslinya itu Idul Fitri adalah hari raya berbuka puasa, insyaallah 21 April. Selama satu bulan kita latih jiwa kita, pikiran sehingga akal budi kita menjadi akal budi yang bertaqwa," ujarnya. *

Kategori :