Kabar Gembira, Lagi-lagi Presiden Jokowi Temukan Harta Karun Terbesar di Dunia.

Kamis 06-04-2023,10:19 WIB
Reporter : Debi Susanto

RADARUTARA.ID- Presiden Jokowi dikabarkan menemukan harta karun terbesar di Dunia. Bahkan digadang-gadang mampu melunasi sebagian bahkan semua hutang negara. Temuan Migas yang menjadi idaman seluruh dunia ini dipastikan akan dikelola sepenuhnya oleh negara Indonesia.

Indonesia masih menyimpan 'harta karun' berupa minyak dan gas bumi dengan jumlah yang raksasa. Hal itu dikabarkan langsung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Adapun 'harta karun' migas raksasa itu ditemukan di dua wilayah timur Indonesia, yakni di Blok Warim, Papua dan Blok Seram, Maluku.

Jika memang benar-benar terbukti, tentunya penemuan harta karun migas ini bisa mendukung rencana target produksi migas Indonesia yang mencapai 1 juta barel.

BACA JUGA:Aneh, Mengaku Melewati Jalan Besar, Sopir Truk Box Malah Nyasar Kesini

Berdasarkan bahan paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Blok Seram disebut memiliki potensi minyak sebesar 7,596 miliar barel dan gas sebesar 13,69 triliun kaki kubik (TCF). Sementara area Warim menyimpan potensi minyak 25,968 miliar barel dan gas bumi 47,37 TCF.

"Jadi di Warim itu potensi minyak 25 miliar barel. Kalau betul-betul, 20% saja bisa diambil, 5 miliar itu sudah baik lah buat Indonesia. Apalagi juga gasnya potensinya sampai 47 TCF. Ini dua kali dari Masela dan sama dengan Natuna cuma Natuna banyak CO2-nya. jadi ini yang memang harus kita coba upayakan," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, beberapa waktu yang lalu.

Meskipun, mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun, wilayah kerja yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini tersebut berada di dalam area hutan nasional lorentz. Oleh sebab itu, pemerintah akan mencoba mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di dalam negeri. Pasalnya, jika didiamkan saja, Indonesia akan kehilangan devisa untuk impor.

Praktisi Migas, Hadi Ismoyo mengungkapkan bahwa di kedua daerah tersebut masih minim sumur minyak yang belum didukung oleh data seismik.

Sehingga Hadi mengungkapkan bahwa pembuktian bahwa memang ada cadangan minyak seperti yang disebutkan oleh data Kementerian ESDM merupakan perjalanan yang panjang.

"Potensi yang ada di sana itu memang besar tapi jangan dibikin spekulasi seolah-olah miliaran barel tanpa data yang baik atau ata yang sudah diverifikasi. Karena disana belum ada sumur, mungkin satu sumur yang didukung dengan seismik yang sedikit. Jadi kita perlu banyak sekali tahapan-tahapan eksplorasi diseminasi. Untuk membuktikan reserve itu sebesar itu, masih jauh," jelasnya.

BACA JUGA:Membanggakan, Siswa Asal Jawa Tengah ini Diterima di 10 Kampus Dunia

Hadi menilai, data potensi yang dirilis oleh Kementerian ESDM bisa menimbulkan spekulasi yang berlebihan di masyarakat. Dia beberkan fakta di lapangan yang dialami saat ini adalah untuk mendapatkan 1 barel minyak harus melewati segala macam rintangan.

Untuk itu Hadi berharap pemerintah bisa mengerem informasi mengenai harta karun ini, agar tidak menimbulkan gejolak ditengah masyarakat. Karena terkadang faktanya tidak seperti angka-angka yang disebutkan pemerintah.*

Kategori :