Makanan Siap Saji Menyebabkan Kematian Dini? WHO Sampaikan Tentang Porsi Asupan Natrium

Sabtu 11-03-2023,12:16 WIB
Reporter : Reka Desrina

RADARUTARA.ID - Makanan yang terlalu banyak kanudngan garam akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini. 

Laporan global pertama WHO tentang pengurangan asupan natrium menunjukkan bahwa dunia berada di luar jalur untuk mencapai target globalnya untuk mengurangi asupan natrium sebesar 30% pada tahun 2025. 

Laporan tersebut mengamati hanya 5% Negara anggota WHO yang dilindungi oleh kebijakan pengurangan natrium wajib dan komprehensif .

Sementara natrium adalah nutrisi penting untuk menjaga keseimbangan air dan mineral dalam tubuh dan berperan dalam fungsi saraf. Mengkonsumsinya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko banyak penyakit kronis yang membuat seseorang berisiko kematian dini. 

BACA JUGA:Kronologi Penangkapan Ammar Zoni, Kedua Kalinya Terjerat Kasus Narkoba

Sumber utama natrium adalah garam meja (natrium klorida), tetapi juga terkandung dalam bumbu lain seperti natrium glutamat. Makanan cepat saji, keripik, makanan ringan, sup, daging olahan, mie instan semuanya mengandung natrium glutamat, dan konsumsi makanan ini secara teratur dapat merusak kesehatan kita.

Asupan garam rata-rata global diperkirakan 10,8 gram per hari, lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO yaitu kurang dari 5 gram garam per hari (satu sendok teh). 

Makan terlalu banyak garam menjadikannya faktor risiko utama untuk diet dan kematian terkait gizi. Lebih banyak bukti muncul yang mendokumentasikan hubungan antara asupan natrium yang tinggi dan peningkatan risiko kondisi kesehatan lainnya seperti kanker lambung, obesitas, osteoporosis, dan penyakit ginjal,

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan penyebab utama dari mengkonsumsi asupan natrium secara berlebihan. 

BACA JUGA:Akui Salah Usai Ditangkap gegara Narkoba, Tangis Ammar Zoni Pecah saat Minta Maaf Ke Istri

“Pola makan yang tidak sehat adalah penyebab utama kematian dan penyakit secara global, dan asupan natrium yang berlebihan adalah salah satu penyebab utamanya,” ucapnya. *

Kategori :