ULOK KUPAI RU.ID- Pawai budaya dan kesenian yang digelar atas kerjasama antara pemerintah Kecamatan Ulok Kupai dengan Paguyuban Seni Reog dan Jaranan Seroja BU pada Sabtu (20/8) hari ini berhasil menyita perhatian jajaran Pemkab BU dan Pemprov Bengkulu. Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah, yang turut hadir didampingi oleh Wakil Bupati (Wabup) BU, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap serta Wakil Ketua I DPRD BU, Juhaili, S.IP, memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pawai yang mengusung tema kebudayaan dan kesenian yang digelar secara spontan dan pertama kalinya ini.
Gubernur, pun mengaku bangga atas semangat dan motivasi yang dimiliki oleh masyarakat di Kecamatan Ulok Kupai khususnya dan secara umum di wilayah Bumi Pekal yang sudah berhasil menyelenggarakan kegiatan pawai kebudayaan dan kesenian tersebut.
Menurut Gubernur, kegiatan pawai seni dan budaya yang terlaksana di pusat ibu kota Kecamatan Ulok Kupai yakni Desa Tanjung Dalam, ini menjadi bagian dari kegiatan kemasyarakatan yang sangat menghargai nilai-nilai budaya. Sehingga Gubernur berharap, kegiatan pawai kesenian dan kebudayaan ini bisa menjadi ajang pemersatu dan penyemangat bagi masyarakat untuk mencintai daerah dan bangsanya.
"Kita sangat bangga atas kerjasama dan kebersamaan jajaran pemerintahan setempat. Sehingga kegiatan yang digelar secara dadakan, ini dapat berlangsung lancar dan sukses. Apa lagi, ini adalah kegiatan perdana. Tentu kami sangat bangga dan berharap momen, ini bisa menjadi pemersatu, membangun kebersamaan dan menjadi penyemangat bagi masyarakat mencintai daerahnya sesuai dengan semangat kemerdekaan di dalam momen peringatan HUT RI ke 77," ungkap Gubernur Bengkulu saat menyampaikan kata sambutannya sekaligus melepas peserta pawai kesenian dan kebudayaan di Ulok Kupai.
Sementara, itu Wabup BU, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap, atas nama Pemkab dan masyarakat BU turut mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas inovasi dan gagasan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat di lingkungan wilayah Bumi Pekal, ini. Wabup, menegaskan, kegiatan seperti, ini harus mendapat dukungan dan suport bersama-sama dari seluruh jajaran pemerintahan.
BACA JUGA:Innalillahi, Ngecas HP, Warga Penurunan Bengkulu Tewas Kesetrum
BACA JUGA:Cek Fakta, Jembatan Rawa Makmur Dikabarkan Putus
"Insya Allah kehadiran kita semua hari, ini khususnya pak Gubernur dapat menambah energi positif untuk kerukunan dan kemajuan daerah kita. Selebihnya, kedepan kegiatan seperti, ini eksistensinya tetap harus terjaga dan kita lestarikan. Selanjutnya dukungan dan suport akan terus kita berikan. Supaya budaya yang ada di BU bisa tetap eksis," tandas Wabup BU.
Terpisah Ketua Panitia sekaligus Ketua Paguyuban Seroja BU, Wahyudi, mengakui. Bahwa kegiatan pawai seni dan budaya yang terselenggara, ini merupakan aksi spontan dari buah pemikiran masyarakat khususnya para pelaku seni dan budaya di Bumi Pekal.
Wahyudi menyampaikan permohonannya kepada jajaran Pemkab BU dan Pemprov Bengkulu agar selalu memberikan dukungannya terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh para pelaku kesenian dan kebudayaan di Kabupaten BU khususnya dan secara umum di Provinsi Bengkulu.
Diakui Wahyudi, seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok kesenian dan pelaku budaya saat, ini masih mengandalkan fasilitas atau peralatan seadanya. Wahyudi berharap, berkat kehadiran Gubernur Bengkulu di dalam rangkaian acara pawai kesenian dan kebudayaan, ini. Kedepannya para pelaku kesenian yang tergabung di dalam paguyuban, ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
"Kami berharap kedepan paguyuban, ini dapat dibantu oleh anggaran yang bersumber dari Pemprov Bengkulu maupun Pemkab BU. Karena jujur, fasilitas dan peralatan kesenian yang kami miliki saat, ini untuk tetap menjaga eksistensi kesenian dan kebudayaan kita masih ala kadarnya," ujar Wahyudi.
BACA JUGA:Abah Lala yang Ciptakan Cendol Dawet
BACA JUGA:Warga Lebong Tandai Akan Bermalam di Kantor Inspektorat Bengkulu Utara
Melalui bantuan anggaran yang diberikan oleh jajaran Pemprov Bengkulu maupun Pemkab BU, itu diharapkan Wahyudi, kebudayaan yang ada disetiap suku baik, itu batak, pekal, jawa, minang, rejang dan suku lainnya dapat memiliki alat kesenian masing-masing.