MUKOMUKO RU.ID - Saat ini, ada dua sekolah negeri terancam ditutup karena jumlah siswa atau murid yang dimiliki dua sekolah tersebut kurang. Dua sekolah itu diantaranya satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Retak Mudik Kecamatan Sungai Rumbai dan satu Sekolah Dasar (SD) di Desa Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko.
Penjabat (Pj) Sekda Mukomuko, Drs. Yandaryat ketika dikonfirmasi menegaskan, jumlah siswa yang dimiliki dua sekolah itu tidak memenuhi standar nasional minimal sebanyak 15 orang siswa.
"Kalau informasi yang saya dapat, jumlah siswanya hanya sekitar 7 orang. Kalau jumlahnya hanya sebanyak itu maka tidak efektif. Sekolah- sekolah yang kurang murid, rencananya akan kita indukkan ke sekolah lain. Dan sekolah itu sementara ditutup," tegas Sekda.
Jika sekolah yang memiliki murid sedikit masih dipertahankan maka ujung - ujungnya pemerintah yang rugi karena membayar tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak maksimal bekerja. Dan yang lebih parahnya, pihaknya mengkhawatirkan gurunya banyak muridnya sedikit. Untuk itu, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk melakukan evaluasi kembali seluruh sekolah dasar dan sekolah menengah.
"Evaluasi ini sangat penting. Setelah nanti evaluasi selesai, baru nanti kita tentukan langkah- langkah kedepanya. Karena ini ada kaitanya juga dengan guru yang sudah bersertifikasi. Kalau muridnya saja kurang, bagaimana mereka bisa mengejar jam mengajar," ungkapnya.
Masih diungkapkan Sekda, penyebab makin sedikitnya siswa di sekolah negeri dalam wilayah kabupaten Mukomuko lantaran saat banyaknya sekolah swasta yang ada sekarang. Sebab untuk membuka sekolah swasta, sangat mudah meminta perizinanya. Untuk itu, kedepan, pihaknya mengharapkan agar pemerintah tidak mudah memberikan izin membuka sekolah baru.
"Memang saya juga akui, sekolah swasta saat ini sangat diburu oleh para orang tua. Karena sekolah swasta memiliki kelebihan di bidang mata pelajaran, khususnya agama Islam. Untuk itu, saya juga ingatkan agar sekolah segera berinovasi agar para orang tua tertarik menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri. Dengan begitu, sekolah negeri tidak lagi kekurangan murid," ujarnya. (rel)